Suara.com - Ayudia Bing Slamet, Sakdiyah Komika & Happy Farida Bicara Soal Hari Ibu.
Sayang merupakan perasaan naluriah yang dimiliki manusia, baik terhadap sahabat, kekasih, hingga keluarga termasuk ibu sebagai orang yang dianggap paling penting di dunia.
Nah, menghargai pentingnya hari ibu maka ditetapkanlah hari ibu. Di Indonesia sendiri, hari ibu diperingati pada 22 Desember setiap tahunnya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Makanan yang Cocok untuk Dijadikan Kado Spesial di Hari Ibu
Berbicara soal hari ibu, Suara.com, baru-baru ini mewawancarai Ayudia Bing Slamet yang kini menjadi ibu bagi buah hatinya, Dia Sekala Bumi.
Ia bercerita, sejak melahirkan Sekala 3 tahun lalu punya pikiran sederhana sebagai ibu yaitu, baginya saat semua urusan rumah keluarga beres itu akan menjadi kepuasan tersendiri.
"Pokoknya semenjak jadi ibu nggak ada yang spesial itu hari perayaan aja, yang penting urusan keluarga beres, aku udah puas aja sih sebagai ibu, bisa memfasilitasi semua kebutuhan suami dan anak-anak," tutur perempuan yang akrab disapa Ayu beberapa waktu lalu di Jakarta.
Keponakan aktor Adi Bing Slamet ini juga mengungkapkan bahwa mengurus anak laki-lakinya hampir menguras waktu 24 jam, serta memastikan semua urusan keluarga terkendali memang melelahkan.
Namun, ia tak terlalu memikirkan atau mempermasalahkan hal tersebut. Mengapa? Karena menurut Ayudia, tidak menjadi ibu pun, selama masih hidup rasa lelah akan selalu ada.
Baca Juga: Bikin Hari Ibu Semakin Berkesan, 8 Rekomendasi Hadiah untuk Bunda Tersayang
"Pasti ada momen lelah jadi sesuatu yang diseru-seruin aja, ibaratnya kaya kalau nggak punya anak kaya ada lelahnya, jadi sama aja, karena lebih banyak happy dan bahagianya, kita ngeliatin wajah Sekala itu udah bahagia," ungkapnya.
Di sisi lain sebagai suami Dito Percussion, sejak dulu Ayu sebagai orang yang spesial dan kini bertambah spesial dengan statusnya menjadi seorang ibu dari anaknya.
Dito mengaku merasa bahagia melihat perubahan Ayu sebagai seorang ibu yang kini sudah semakin dewasa.
"Semakin jadi ibu, semakin tua lagi dia semakin hemat buat saya, keuangan makin jago ngaturnya itu berarti ada peningkatan dalam proses keibuannya dia tahu memilih mana yang harus prioritas mana yang enggak, lebih dewasa aja sih Ayu sekarang," ungkap Dito bangga.
Persoalan hari ibu tidak melulu berisi kebahagiaan, sebagian diisi kembali dengan mengangkat kembali isu terhadap perempuan khususnya para ibu yang masih kerap mendapatkan perilaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Komika Sakdiyah Ma'ruf mengatakan para istri atau ibu untuk berani bersuara.
"Kalau hanya ada satu pesan yang boleh di sampaikan terkait profesi saya juga, jangan takut untuk berbicara akan sulit, akan menakutkan. Saya berbicara di panggung juga menakutkan, tapi layak di layak dilalukan," ungkap Sakdiyah kepada Suara.com, beberapa waktu lalu.
Sosok seorang ibu di mata Sakdiyah adalah orang yang mampu memberdayakan sekaligus sebagai contoh atau role model bagi anaknya. Sakdiyah masih ingat betul, berkaca dari sang ibundalah sehingga ia aktif di organisasi mahasiswa dan berkesenian.
"Beliau yang mengajarkan saya aktif di organisasi mahasiswa, dan beliau juga yang memberikan saya inspirasi untuk berkarya seni. Pesan yang selalu diingat, jangan bawa-bawa islam, kamu tidak tahu apa-apa soal itu kamu bukan ahli agama," tutur Sakdiyah mengenang.
Sementara itu, istri mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Farida mengaku tidak pernah merayakan hari ibu.
Happy Farida lebih memilih perayaan itu dijadikan sebagai ajang introspeksi diri perannya sebagai ibu.
"Tidak ada yang spesial, tapi ini adalah bentuk bagaimana kita bisa refleksi bisa mengingat perjuangan ibu dari zaman dulu, sampai sekarang luar biasa yang menginginkan anaknya selalu lebih hebat lebih sukses dari kedua orang tuanya," ungkap Happy.
Sebagai ibu tiga anak, Happy mengaku lebih senang diberikan kado berupa hasil karya sang anak. Tidak perlu mahal, yang terpenting ia bisa melihat seberapa keras perjuangan anak untuk memberiman hadiah untuknya.
"Kalau anak-anak suka biasa menggambar menulis, karena memberi kado saya lebih menghargai karya mereka, tidak perlu beli tapi hasil karya mereka tidak dilihat dari hasilnya tetapi bagaimana mereka memberikan kedekatan pernyataan sayang kepada ibu di hari ibu," tutupnya.