Tidak Harus Mahal, Ini Dia Hadiah Terbaik untuk Hari Ibu Menurut Psikolog

Jum'at, 20 Desember 2019 | 07:08 WIB
Tidak Harus Mahal, Ini Dia Hadiah Terbaik untuk Hari Ibu Menurut Psikolog
Ilustrasi hadiah Hari Ibu. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peringatan Hari Ibu secara nasional dirayakan pada 22 Desember setiap tahunnya. Sudah tahukah hadiah apa yang ingin kamu berikan pada ibu di hari itu?

Tak sedikit orang bingung menentukan hadiah yang pantas untuk diberikan kepada ibu. Padahal, hadiah untuk ibu bukanlah terletak pada harga hadiahnya. Menurut psikolog Ajeng Raviando, justru makna dan pengorbanan anak saat memberikan hadiah jadi nilai terbaik. Itu sebabnya, hadiah yang merupakan buatan tangan sendiri merupakan salah satu yang disarankan.

"Jadi sebenarnya memberikan hal unik mungkin bisa bikinan sendiri, bisa buat ibu tersentuh karena memang hal tersebut sudah disiapkan oleh anak mereka dengan dari hati yang paling dalam," ujar Ajeng ketika ditemui di FX Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Ajeng mengatakan, poin terpenting adalah anak mampu mengapresiasi dan memberikan penghargaan untuk ibu. Bahkan menurut Ajeng, hadiah juga tak selalu harus berbentuk barang. Selama kita mampu mengungkapkan betapa peran ibu sangatlah penting, itu sudah bisa dikatakan sebagai hadiah.

Baca Juga: Jelang Hari Ibu, Menteri Bintang Kunjungi Makam Pahlawan Perempuan

"Sebetulnya kasih ibu tidak diukur dari materi ya. Tapi lebih kepada apakah anak mengapresiasi dan anak memberikan sesuatu yang betul-betul dari dalam dirinya, yang membuat ibu selalu merasa tersentuh dan merasa dihargai akan peran ibu sepanjang masa," papar Ajeng.

Ide lainnya, kata Ajeng, bisa juga mengajak ibu melakukan suatu hal yang sangat ibu sukai. Sederhana dan tidak mahal, tapi sangat bermakna. Itu bisa dilakukan, karena positifnya membuktikan sang anak mengenal dan tahu kesukaan ibu.

"Misalnya memberikan berupa makanan kesukaan atau buku yang disukai ibunya. Atau bisa jadi selama ini ibu tidak bisa lakukan, tapi anak bisa memberikan hal itu. Misalnya ada ibu hobi dulunya bikin nyulam tapi karena sibuk sebagai ibu nggak pernah dilakukan lagi," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI