Suara.com - Seiring dengan semakin eratnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal mengakses pendidikan, Zenius Education, pionir platform pendidikan berbasis teknologi (edtech) di Indonesia, merilis program #SemuaBisaZenius dengan membuka akses ke lebih dari 80.000 video pembelajaran yang ada di platform-nya.
Menurut Sabda PS, Co-Founder Zenius Education, “Setelah lebih dari 15 tahun berdiri, video pembelajaran Zenius telah diakses oleh jutaan anak bangsa, baik untuk mengembangkan kemampuan akademiknya (pelajar) maupun untuk mengembangkan dirinya secara utuh (pembelajar). Pencapaian ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya anak Indonesia di seluruh pelosok negeri.”
Sabda melanjutkan, “Di penghujung tahun 2019 ini, kami dengan gembira mengumumkan sebuah program #SemuaBisaZenius, di mana video pembelajaran Zenius dapat diakses bebas biaya. Harapannya, Zenius dapat memberikan manfaat lebih besar, lebih mendalam, dan manfaat ini bisa menjangkau lebih luas para pelajar, pembelajar, guru, maupun pelaku dunia pendidikan di seluruh Indonesia.”
Sejak 2004, Zenius telah menjalani proses selama 15 tahun dalam merumuskan pendekatan belajar dengan teknologi yang mengutamakan pemahaman konseptual dan pembentukan daya nalar, sehingga kompetensi dasar yang ingin dibentuk adalah pemahaman mendalam mengenai konsep keilmuan, bukan hanya soal mengingat dan menghafal. Dengan demikian, pelajar dan pembelajar diproyeksikan untuk memiliki pola pikir yang baik dan mampu beradaptasi serta mencari solusi atas masalah yang dihadapi.
Baca Juga: Museum Pendidikan Surabaya, Dinamika Pendidikan dari Masa ke Masa
Pasalnya, kemampuan berpikir inilah yang sesungguhnya akan dibutuhkan oleh generasi masa depan untuk beradaptasi, berkolaborasi, dan bersaing. Dan, pendekatan pembelajaran Zenius ini harapannya bisa turut membantu misi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Dalam rilis yang diterima Suara.com pada Rabu (18/12/2019), Amanda Witdarmono, Chief of Education Initiatives Zenius Education yang telah berpengalaman 5 tahun terjun langsung ke lapangan, mendengarkan suara para guru di berbagai pelosok Indonesia dan melihat tantangan besar di berbagai daerah bersama program pemberdayaan guru, menegaskan bahwa distribusi persebaran tenaga pendidik dan sumber materi belajar pada negara kepulauan terbesar di dunia (Indonesia) merupakan tantangan tersendiri yang perlu disambut dengan solusi yang efektif dan efisien.
Data dari Kemendikbud tahun 2018 menyebutkan bahwa rasio guru dan siswa di Indonesia masih jauh dari proporsi ideal, yaitu di tingkat SD rasio tersebut menyentuh angka 1:38, di tingkat SMP 1:35, dan di tingkat SMA 1:34.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, distribusi tenaga pendidik dan materi belajar akan sulit dan memakan waktu yang lama untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia jika hanya didistribusikan melalui jalan darat dan laut saja. Oleh karena itu, perlu solusi yang efektif dan efisien dengan bantuan teknologi internet untuk mempercepat jangkauan materi belajar dan tenaga pendidik ke seluruh pelosok negeri,” ujar Amanda.
Merumuskan pendekatan pembelajaran yang efektif untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul di masa depan adalah sebuah pekerjaan besar bersama. Dengan pengalaman 15 tahun yang dimiliki Zenius, serta dengan penetrasi teknologi dan internet yang telah melebihi kecepatan distribusi materi pembelajaran konvensional, program #SemuaBisaZenius dapat turut membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Melalui program ini, Zenius berinisiatif untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran yang merata bagi semua khalayak tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Baca Juga: Tetra Pak Manfaatkan Limbah Karton Bangun Fasilitas Pendidikan
“Dengan (Zenius) membuka akses video pembelajaran seluas-luasnya bagi anak bangsa, semoga semua pelajar dan pembelajar di Indonesia bisa belajar sesuai dengan minat dan bakatnya serta memperoleh kesempatan untuk merdeka belajar melalui program #SemuaBisaZenius,” tutup Amanda.