Suara.com - Skema Water Credit Diklaim Sukses Bantu 54 Ribu Warga Nikmati Air Bersih
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, capaian akses air bersih laik pakai di Indonesia baru mencapai angka 73,58 persen.
Salah satu hal yang menghambat tercapainya masyarakat Indonesia untuk menikmati dan memperoleh akses air bersih adalah pendanaan.
Itu juga yang dirasakan oleh Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM) yang bertugas mengembangkan dan mengelola akses air bersih bagi keluarga serta masyarakat di sekitar pemukiman tempat mereka tinggal.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di Jakarta Timur
Untuk itu, Danone-Aqua menggandeng Water.org sebagai pelopor program Water Credit untuk membuat skema sederhana yang memberdayakan KPSPAM lewat program bertajuk #1UNTUK10.
"Skema Water Credit fokus pada menciptakan kondisi yang mempermudah KPSPAM perdesaan dalam meminjam ke lembaga keuangan. Kami dan Danone-Aqua memberikan pelatihan pada Kelompok SPAM Perdesaan agar mereka mampu antara lain, menyusun laporan keuangan, rencana peningkatan pelayanan, rencana anggaran biaya, dan melaksanakan pengelolaan akses air bersih," ujar Direktur Operasional Water.org Indonesia, Don Johnston di Jakarta, Rabu, (18/12/2019).
Manfaat dari pendampingan tersebut nampaknya telah dirasakan oleh Nashikun, Perwakilan KPSPAM Sumber Rejeki, Desa Pulutan, Boyolali.
"Sebelum mengenal sistem ini, ketua kelompok kami sampai harus menggadaikan sertifikat tanahnya. Sekarang sudah ada 400 rumah di desa yang memperoleh akses air bersih yang baik," jelasnya.
Program #1UNTUK10 sendiri merupakan bagian dari Program Akses Air Bersih dan Lingkungan (WASH) dimana setiap pembelian botol Aqua 1 liter kemasan khusus, maka Danone-Aqua akan menyediakan 10 liter akses air bersih di wilayah yang membutuhkan.
Baca Juga: Bengawan Solo Kering Kerontang, Warga Jregeng Gresik Krisis Air Bersih
Sejak diluncurkan 2017 lalu, terhitung sebanyak 54.892 masyarakat Indonesia yang tersebar di 45 desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur telah mendapatkan manfaat program tersebut.