Suara.com - Jadi 'Polisi Air', Sarah Sechan Ajak Keluarga Tak Boros Pemakaian Air
Presenter kondang Tanah Air, Sarah Sechan, mengaku banyak berubah dan mendapatkan wawasan baru setelah pulang dari Desa Pulutan, Boyolali, Jawa Tengah.
Beberapa waktu lalu, perempuan berusia 45 tahun tersebut datang ke Desa Pulutan untuk melihat langsung kehidupan masyarakat yang masih kesulitan mengakses air bersih.
Baca Juga: Bengawan Solo Tercemar Industri Batik, Warga Lamongan Kesulitan Air Bersih
Jauh sebelum ke Desa Pulutan, Sarah sendiri mengaku sudah sering cerewet mengenai penggunaan listrik dan air.
"Saya cerewet tentang listik dan air. Pulang dari Desa Pulutan lebih cerewet lagi," katanya saat ditemui dalam acara #1UNTUK10 di Jakarta, Rabu, (18/12/2019).
Hidup di kota besar seperti Jakarta, kata Sarah, merupakan sebuah keuntungan di mana air bersih dan laik pakai tidak dianggap sebagai barang mewah. Padahal di beberapa daerah lain di Indonesia, akses air bersih sangat terbatas dan menjadi barang langka.
Itu juga yang pada akhirnya membuat Sarah lebih cerewet mengenai penggunaan air dan listrik.
"Manfaat diet air dan listrik bayar air dan listrik jadi gak tinggi. Tapi kalau dibilang manfaat langsung, gak akan berasa manfaat langsung karena kita kan gak kekurangan air. Tapi saya rasa awareness itu merupakan salah satu pendidikan bagi anak saya yang dia perlu tahu sehingga dia bisa menularkan kepada orang lain agar bisa bijaksana menggunakan air," tambahnya.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di Jakarta Timur
Di rumah, Sarah mengatakan tak segan-segan menjadi 'polisi air' sembari menggedor pintu kamar mandi ketika buah hati atau suaminya sedang membersihkan badan.