Mengenal Chairil Anwar, Sang Pelopor Angkatan '45 di Mata H.B Jassin

Selasa, 17 Desember 2019 | 10:01 WIB
Mengenal Chairil Anwar, Sang Pelopor Angkatan '45 di Mata H.B Jassin
Buku Chairil Anwar Pelopor Angkatan '45 karya H.B Jassin. (Suara.com/Una)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia sastra Indonesia menjadi lebih hidup dengan karya-karya yang diciptakan Chairil Anwar. Lewat tangan dinginnya, beragam puisi dan prosa tercipta di era yang begitu represif, masa penjajahan Jepang.

Mulai dari yang bertema pemberontakan, kematian, individualisme hingga multi-tafsir disusun secara apik oleh pria kelahiran Medan 26 Juli 1922 itu.

Tak sekadar lihai merangkai kata yang bersumber dari keresahan pribadinya, Si Binatang Jalang -- julukan Chairil Anwar -- juga ulung mengalihbahasakan sejumlah karya internasional. Ia mencipta kembali puisi atau prosa kontomporer menjadi bacaan yang menggugah jiwa.

Tak ayal, kelihaiannya itu menggugah naluri kritikus sastra H.B Jassin untuk membongkar karya-karya sang maestro lewat buku Chairil Anwar Pelopor Angkatan '45. Di sana, dipaparkan juga asal-usul Chairil sebagai pelopor puisi modern Indonesia.

Baca Juga: GP Ansor Sindir FPI yang Polisikan Gus Muwafiq: Repot Banget, Urus SKT tuh

Nyatanya, dalam kurun waktu tujuh tahun tepatnya (1942-1949), Chairil memiliki 94 karya yang berhasil dikumpulkan. Puluhan karya itu berasal dari puisi dan prosa asli, saduran dan terjemahan, sementara karya yang lainnya tersebar.

Namun yang menjadi soal, sejumlah karya itu membuat pemiliknya sempat dicap sebagai plagiat. Salah satunya terlihat dari puisi Krawang - Bekasi yang diklaim disadur dari sajak The Young Dead Soldiers karya MacLeish.

"Sekalipun misalnya ditemui semua hasil-hasil Chairil Anwar plagiat, tak dapat disangkal lepas dari itu, ia sebagai penerjemah masih berjasa telah memperbarui persajakan Indonesia sesudah perang yang nyata lain tercipta sebelum perang," kata H.B Jassin.

Terlepas dari semuanya, meski Yang Kuasa memberikan umur singkat penyair kontemporer itu, namun ia selamanya dikenang sebagai sastrawan yang karya-karyanya terus diagungkan.

Buku buku Chairil Anwar Pelopor Angkatan '45 pun cocok dijadikan referensi pecinta sastra sekaligus bahan bacaan untuk semua kalangan yang ingin merasakan kembali semangat pemberontak merebut kemerdekaan RI dan menguak sensitivitas pengarang memaknai kehidupan.

Baca Juga: Gerindra Usul 4 Nama Wagub DKI, Sohibul: Tergantung PKS, Semua Bisa Ditolak

Dapatkan Buku CHAIRIL ANWAR PELOPOR ANGKATAN 45 di SINI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI