Putri Santoso, Pendiri Koptul yang Pernah Ditolak 500 Kali Melamar Kerja

Senin, 16 Desember 2019 | 10:29 WIB
Putri Santoso, Pendiri Koptul yang Pernah Ditolak 500 Kali Melamar Kerja
Putri Santoso, pendiri Koptul. (Dok/instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sebetulnya kopi tuli itu sebuah jawaban dari kekecewaan kami bertiga, yang sulit sekali mendapatkan pekerjaan. Jadi kami bertiga mau membuktikan pada masyrakat bahwa kemampuan teman disabilitas luar biasa," lanjutnya.

Berdiri di pertama kalinya 12 Mei 2018 di Depok, para co-founder Koptul ini bisa memakan waktu hingga 210 hari untuk meracik kopi khas Koptul, dengan berbagai varian unik. Tidak hanya kopi, di sini juga disediakan minuman non kopi, makanan dan cemilan untuk berkumpul bersama.

Mendapat sambutan luar biasa, Koptul akhirnya berhasil membuat cabang keduanya 14 Oktober 2018 lalu di Duren Tiga, Jakarta. Disusul akan ada planning pembukaan outlet ketiga di Bintaro, Tangerang namun waktunya masih dirahasikan.

Cara berkomunikasi pelayan dan pelanggan yang unik

Baca Juga: Viral Penjual Kreatif Kirim Kopi Pakai Ember dan Tali Menyeberang Sungai

Jika di kebanyakan kedai kopi pelayan akan berkomunikasi secara verbal atau berbicara. Koptul punya keunikan, selain pelanggan yang tidak bisa berbicara isyarat, mereka juga bisa menggunakan tulisan, chat, atau kode-kode huruf tertentu yang memang sudah disediakan pihak Koptul.

"Kalau orang-orang yang baru datang itu variasinya banyak, pertama ada verbal bisa di tulis, bisa lewat handphone, keempat pakai isyarat, karena menunya nama-nama alam, kedua ada isyaratnya A, B, C, D jadi nggak ada alasan sulit berkomunikasi dengan teman-teman," jelas Putri.

Kini sudah ada sebanyak 4 karyawan yang melayani di setiap kedai Koptul. Namun, meski begitu diakui Putri teman-teman tuli sangat sulit mendapat pelatihan, karena faktor komunikasi. Jadi, harus ekstra telaten, tekun, dan sabar memberikan informasi kepada kawan-kawan sesama Putri.

Tak main-main, untuk kisaran harga makanan dan minuman di 12 menu yang disediakan, Rp 15 ribu hingga Rp 21 ribu, setiap harinya rata-rata Koptul berhasil menjual 150 cup kopi. Jumlah itu, di masing-masing kedai yang dimiliki Koptul.

Harapan dan keinginan

Baca Juga: Suka Minum Kopi seperti Anissa Aziza? Ini Trik Bagi Ibu Menyusui!

Keberhasilan tiga sekawan dengan Koptul ini, Putri sangat berharap banyak masyarakat khususnya para pemilik perusahaan tidak memandang remeh kaum tunarungu, karena selain dari sisi fisik yang sama seperti orang pada umumnya. Tunarungu ini juga bisa bekerja dan punya kemampuan, asal diberikan pelatihan khusus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI