Paling Santuy, Traveler Ini Bersyukur Tinggal di Indonesia

Jum'at, 13 Desember 2019 | 11:00 WIB
Paling Santuy, Traveler Ini Bersyukur Tinggal di Indonesia
Dzawin Nur di Kathmandu, Nepal. (Instagram/@dzawin_nur)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dengan segala masalahnya, tidak bisa menampik jika banyak masyarakat yang pesimis terhadap Indonesia, seperti terjadinya kebakaran hutan, tidak disiplin membudayakan antri, dan lain sebagainya.

Kalau pemikiran itu masih melekat, coba deh buka pengetahuan kalian tentang keadaan di seluruh dunia. Setelah melihatnya, tinggal Indonesia tidak seburuk yang kita kira, lho.

Fakta ini diungkap komika sekaligus traveler Dzawin Nur Ikram saat menjelajah kota Kathmandu, Nepal, untuk menapaki puncak Island Peak. Dzawin mengatakan situasi lalu lintas di sana sangatlah tidak kondusif dibanding Indonesia.

"Cuma di Khatmandu tidak ada lampu merah, bro, orang semua 'tin-tin', tapi tidak ada yang merah, karena mereka terbiasa nggak santuy, jadi semua nggak santuy," ujar Dzawin kepada Suara.com beberapa waktu lalu di Jakarta.

Komika kelahiran Bogor ini bercerita keadaan lalu lintas di sana sangatlah bising, klakson di mana-mana terdengar menggema. Bukan karena marah, sebagian besar masyarakat di sana memang terbiasa dengan keadaan itu. Jadi buat orang baru yang melihatnya, termasuk dari Indonesia, pasti akan dibuat kaget.

"Beda (dengan Indonesia) parah, di sini kan orang klakson (karena) betul-betul marah, di sana itu nggak. Terus orang yang diklakson nggak ada yang an*ing di sana itu, nggak. Mereka semua nggak kalem, jadi udah terbiasa sama yang nggak kalem," tuturnya.

"Di bandara (Indonesia), kita sekacau-kacaunya, ada garis parkir, lurus. Di sana nggak ada garis parkir. Itu debunya luar biasa, setelah turun nih," lanjutnya.

Dzawin menyebutkan, jika di Jakarta khawatir dengan polusi, itu tidak sebanding dengan Nepal, Khatmandu, yang debunya tidak menahan. Bahkan, komika lulusan UIN Syarif Hidayatullah berkelakar, saking berdebunya seumpama digambarkan dalam kartun-kartun.

Baca Juga: Inggris Tawarkan Penginapan Gratis untuk Traveler yang Baru Patah Hati

"Gue kontek orang di instagram akhirnya ada satu orang yang ngontek. Gue jalan sama dia, motoran di Nepal. Debunya luar biasa, kaya di kartun, saking banyaknya debu gue duduk di belakang 3 jam, alis gue berubah warna," akunya setengah bercanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
3 Pemain Timnas Indonesia yang Berpotensi Main di Kompetisi Eropa pada Musim Depan
3 Pemain Timnas Indonesia yang Berpotensi Main di Kompetisi Eropa pada Musim Depan
Polemik Ijazah Palsu, Jokowi Kumpulkan Tim Pengacara di Jakarta: Rame Banget Ini
Polemik Ijazah Palsu, Jokowi Kumpulkan Tim Pengacara di Jakarta: Rame Banget Ini
Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki

TERKINI