Suara.com - Tren 2020, Bisnis Kuliner Masih Akan Berkembang Lebih Besar
Bisnis kuliner merupakan salah satu bentuk bisnis yang tidak ada matinya. Menurut Chief Executive Officer (CEO) MAKKO Group, Christopher Sebastian, alasannya sangat sederhana karena setiap orang butuh makan dari pagi sampai malam tiap harinya.
Bahkan data menunjukkan industri makanan dan minuman atau F&B meningkat 41,70 persen sejak 2015.
"Kalau kita ke pusat perbelanjaan atau tempat wisata, biasanya yang paling ramai itu adalah tempat makan," kata Sebastian melalui siaran rilis yang diterima Suara.com.
Baca Juga: Lapar Tengah Malam? Tenang, 4 Kuliner di Yogya Ini Buka Hingga Dini Hari
Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 258,7 juta pun dianggap sebagai pangsa pasar yang sangat menjanjikan bagi industri F&B.
Salah satunya dialami oleh brand waralaba Ayam Bebek Angsa Masak Di Kuali, Mie & You dan gerai minuman kekinian, Gluk Gluk Gluk ahhh.... dari MAKKO Group.
Kata Christopher Sebastian, pasar minuman kekinian sangat besar dan tidak pernah kehilangan popularitasnya yang telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
"Karena kalau kita memasuki sebuah bisnis, sebaiknya memasuki bisnis atau memulai bisnis kepada bisnis yang marketnya besar. Kalau marketnya besar, di situ peluangnya juga pasti besar," jelas Christopher Seblastian.
Dan yang tidak kalah penting, buka gerai dengan di beberapa tempat umum yang mengusung tiga konsep utama yaitu konsep ruko atau resto, kantin atau food court dan street level.
Baca Juga: Lapar Usai Wisata ke Gembira Loka? Cek 4 Rekomendasi Kuliner Ini
Pemilihan lokasi juga harus dilakukan di tempat strategis seperti pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, rumah sakit, sekolah, tempat wisata dan tempat keramaian lainnya.