Mulai Jarang Transaksi Tunai, Ketahui Plus-Minus jadi Cashless Society

Jum'at, 06 Desember 2019 | 12:30 WIB
Mulai Jarang Transaksi Tunai, Ketahui Plus-Minus jadi Cashless Society
Ilustrasi belanja online. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mulai Jarang Transaksi Tunai, Ketahu Plus-Minus jadi Cashless Society

Apakah Anda cukup familiar dengan istilah Cashless Society? Beberapa dari Anda mungkin sudah sangat paham akan hal tersebut namun banyak masyarakat yang belum sadar telah menjadi bagian dari cashless society dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Perkembangan teknologi yang kian pesat melahirkan cashless society, dimana istilah ini lahir dari kondisi berkurangnya penggunaan uang fisik karena tergantikan uang digital atau e-money. Masyarakat menyambut sistem transaksi non tunai ini dengan euphoria, didukung oleh banyaknya promo yang diberikan oleh penyedia layanan uang digital untuk mendorong penetrasi penggunaan di masyarakat.

Hampir setiap hari transaksi keuangan sudah mulai berganti menggunakan uang digital baik berbentuk kartu debit maupun kredit hingga aplikasi e-wallet yang dengan mudahnya diakses melalui smartphone, berbagai transaksi seperti pembayaran transportasi umum, membayar tol, membayar parkir, belanja kebutuhan harian dengan kartu kredit maupun debit semakin menguatkan cashless society di masyarakat.

Baca Juga: Siap-Siap Sambut Black Friday, Pesta Belanja Online di Akhir November

Merangkum 3 hal penting dari rilis Grant Thornton Indonesia, ini plus-minus yang perlu diketahui jadi cashless society.

Banyak promo menarik VS konsumtif

Promo menjadi strategi paling ampuh untuk menarik minat masyarakat menggunakan uang digital, berbagai penyedia layanan uang digital berlomba memberikan promo seperti potongan harga hingga cashback besar-besaran, tentunya menguntungkan jika kita belanjakan untuk produk yang memang kita perlukan namun tanpa disadari kemudahan ini juga membuat masyarakat kian konsumtif yang pada akhirnya hanya menjadi pembelian impulsif karena tergoda diskon hingga pengeluaran menjadi tak terkendali.

Transaksi lebih cepat VS masalah sinyal

Transaksi dengan nilai besar tentunya akan memakan waktu lebih lama dengan perlunya pihak tenant menghitung uang dahulu, belum lagi menunggu uang kembalian yang kadang tidak tersedia pecahannya di kasir, dengan transaksi cashless proses tersebut dapat menjadi jauh lebih mudah dan cepat dengan tinggal gesek kartu pada mesin EDC ataupun scan barcode. Namun pernahkah terbayang jika mesin-mesin tersebut atau smartphone Anda mengalami kesulitan signal? Otomatis pembayaran tidak bisa dilakukan jika tidak membawa uang tunai hingga ada resiko transaksi justru menjadi lebih lama atau bahkan terpaksa membatalkan pembelian.

Baca Juga: Psikoterapis: Kecanduan Belanja Online Bisa Jadi Jenis Gangguan Mental Baru

Terhindar dari perampokan VS serangan cyber

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI