Suara.com - 4 Remaja Penyandang Disabilitas Indonesia Ikut Kompetisi IT di Korea, Keren Banget!
Menyandang disabilitas tak membuat empat remaja ini kalah keren dari remaja lainnya. Bahkan, bisa jadi mereka lebih membanggakan karena mewakili Indonesia di ajang internasional.
Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Nasional bersama Walls dari PT. Unilever Indonesia secara resmi melepas 4 remaja penyandang disabilitas untuk mengikuti kompetisi Information Technology (IT) di Korea Selatan.
Melalui Global Information Technology Challenge (GITC) kompetisi Informasi Technologi (IT) 2019, ajang ini diikuti oleh remaja disabilitas terpilih dari 18 negara di Asia-Pasifik yang akan memperlihatkan pada dunia bagaimana para remaja penyandang disabilitas dapat mengatasi keterbatasan, menaklukkan tantangan dari diri sendiri, dan menunjukkan potensi mereka.
Baca Juga: Kemensos Gelar Makan Malam Bersama Penyandang Disabilitas
"Ajang GITC ini bertujuan untuk memberikan kepada para peserta, akses serta pengalaman teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan kemampuan peserta di bidang teknologi informasi dan komunikasi, yang dapat mendorong partisipasi sosial mereka, menuju masa depan yang lebih baik," ujar Farida Ratna Djuita, Ketua YPAC Nasional dalam konferensi pers yang dihadiri Suara.com baru-baru ini di Jakarta.
Tahun 2019 ini, Indonesia mengirim satu tim, yang terdiri dari Tion Iswara Wirmo (disabilitas penglihatan), Lazzari Charos Lumbantoruan (disabilitas fisik), Umran Zhafran Ibrahim (disabilitas developmental), dan Syifa Arya Maharani (disabilitas pendengaran).
Sebagai bekal, tim GITC 2019, telah diberi pembekalan IT secara online oleh Instruktur IT YPAC Nasional selama empat bulan terakhir terkait pelatihan materi GITC. Dalam hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memberikan dukungannya lewat pengayaan IT yang diberikan oleh IT Instruktur Kemkominfo.
Di samping itu, panitia GITC 2019 menanggung biaya perjalanan tim remaja peserta kompetisi dan dua orang pendamping (termasuk perwakilan pemerintah dari tiap negara), yakni tiket pesawat dari Jakarta ke Busan pulang-pergi, serta akomodasi dan konsumsi selama kompetisi di Busan untuk 7 orang. Sedangkan, biaya terkait visa, uang saku, transportasi dari daerah di luar Jakarta, serta pelatihan tim di karantina YPAC Nasional selama 3 hari, dibiayai oleh YPAC Nasional didukung oleh donatur PT Unilever Indonesia Tbk., yang dalam hal ini diwakilkan oleh brand es krim Wall’s
Melalui berbagai program, Wall’s senantiasa mengusung brand purpose atau tujuan mulia yaitu #SemuaJadiHappy, karena percaya bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang, tanpa terkecuali. Bulan Juli 2019 lalu, Wall’s menginisiasi kerja sama dengan YPAC Nasional untuk menghadirkan kebahagiaan inklusif bagi anak-anak Indonesia melalui rangkaian acara Wall’s Happy Day yang telah digelar di 5 (lima) kota besar di Indonesia. Acara tersebut ditujukan agar anak-anak penyandang disabilitas dapat membangun rasa percaya diri, sementara anak-anak non disabilitas dapat belajar untuk berempati terhadap sesama.
Baca Juga: DPR Persoalkan Syarat CPNS Kejagung yang Tolak LGBT dan Disabilitas
"Melanjutkan kerja sama yang telah dibina, Wall’s kembali mendukung YPAC Nasional untuk mendorong semangat inklusivitas dalam memaknai dan berbagi kebahagiaan melalui ajang Global IT Challenge 2019. Wall’s berharap kontingen Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, bahwa keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk berprestasi dan menggapai cita-cita," kata Bernardus Rendita Kusumo selaku Senior Brand Manager Wall’s.