Suara.com - Sebuah toko di Jepang tuai kritikan dari berbagai kalangan karena menyematkan pin menstruasi pada staf wanitanya yang sedang datang bulan. Toko bernama Michi Kake ini dengan cepat jadi bahan perdebatan di media sosial.
Melansir Forbes Japan, pin menstruasi itu disematkan di bagian dada, persis di bawah tag nama staf.
Michi Kake sendiri berada di sebuah pusat perbelanjaan bernama Daimaru Ueda dan menurut berita, kebijakan menggunakan pin ini kembali lagi pada pertimbangan individu.
Terobosan kontroversial ini dimulai pada tanggal 22 November dan menggunakan gambar tokoh anime 'Seiri Chan' yang dikenal sebagai lambang menstruasi di negeri Matahari Terbit ini.
Baca Juga: Duet dengan Arina Mocca, Hiroaki Kato Perkenalkan Lagu Populer Jepang
Sementara itu, di Twitter perdebatan tentang pin menstruasi ini masih tetap berlanjut. Banyak yang heran, mengapa isu seperti ini 'diumbar' dan seolah menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh orang lain.
"Itu salah dalam banyak hal ketika seorang pekerja wanita di sebuah department store untuk memakai pin menstruasi ketika kerja. Kamu hanya bisa membayangkan orang-orang berkata dia sedang bad mood karena PMS," kritik warganet.
"Hentikan stigma mengenai menstruasi dengan meminta staf mengenakan pin untuk mengumumkannya," balas yang lain.
Menanggapi banyaknya kontroversi yang muncul, manajer toko Daimaru Umeda, Imazu, berbicara tentang tujuan Michi Kake.
"Tema-tema seperti seks dan fisiologi dikenal tabu dan belum dibuka sejauh ini, tetapi seperti yang terlihat dalam penyebaran femtech baru-baru ini, itu telah berubah menjadi sesuatu yang dapat diucapkan secara lebih terbuka," jelasnya.
Baca Juga: Luna Maya Sering ke Jepang karena Ryochin? Ayu Dewi Bilang Ini