Kebanyakan Curhat Justru Bisa Merusak Hubungan, Kenali Gejalanya!

Rabu, 27 November 2019 | 14:35 WIB
Kebanyakan Curhat Justru Bisa Merusak Hubungan, Kenali Gejalanya!
Ilustrasi curhat. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan asmara memang sering jadi topik hangat dalam sebuah obrolan. Anda sendiri mungkin juga termasuk orang yang senang curhat tentang percintaan kepada orang-orang di sekitar Anda.

Namun, jika dilakukan berlebihan, hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, baik bagi orang yang dicurhati maupun pasangan Anda.

Anda memang bisa saja menceritakan masalah dalam hubungan yang sedang dijalani, misalnya mengapa pasangan Anda marah atau malah hal-hal romantis yang dilakukan pasangan.

Kebiasaan tersebut sebenarnya normal. Namun, jika terus bercerita sampai kebablasan, itulah yang perlu diwaspadai. Biarpun sepele menurut Anda, bagi orang lain bisa jadi tidak, terlebih jika Anda terlalu sering bercerita, bahkan untuk hal-hal yang terlalu intim.

Baca Juga: Cuma Bikin Gundah, 6 Tanda Anda Terjebak Hubungan Tanpa Status

Nah, melansir Hellosehat, berikut beberapa ciri orang yang oversharing.

1. Mendominasi obrolan

Biasanya, monopoli pembicaraan adalah sebuah tanda oversharing. Selain itu menurut Matt Lundquist, L.C.W.S, seorang terapis dari New York, memberikan informasi detail tentang hubungan Anda pada teman sendiri ternyata bisa mengganggu mereka. 

Mendominasi obrolan bisa dianggap sebagai conversational narcissist atau percakapan yang narsistik. 

Ilustrasi mengobrol bersama teman. [Shutterstock]
Ilustrasi mengobrol bersama teman. [Shutterstock]

Misal ketika kalian baru saja bertemu, teman Anda tentu akan mengawali percakapan dengan bertanya kabar. Jika Anda menjawabnya dengan bercerita panjang lebar tanpa bertanya balik tentang kabar teman Anda lebih dari 30 menit, artinya Anda mungkin adalah seorang conversational narcissist. 

Baca Juga: Jangan Dipaksakan, Ini 5 Tanda Kamu Belum Siap Memulai Hubungan yang Baru

2. Menjadi tidak peka

Biasanya, orang yang senang mendominasi obrolan juga cenderung tidak peka terhadap teman mereka. 

Contohnya, ketika teman mengajak bertemu, Anda justru yang menjadi bintang utama dalam obrolan tersebut, entah itu bercerita tentang sikap romantis pasangan atau masalah sepele yang sedang dihadapi.

Padahal, bisa saja teman Anda mengajak bertemu untuk membicarakan sesuatu yang penting atau sedang memiliki masalah berat. Namun, ketidakpekaan Anda sangat mungkin membuatnya mengurungkan niat untuk curhat.

3. Ingin mencari sumber gosip dan bahan lelucon

Anda pasti pernah berada dalam sebuah situasi canggung dan butuh ide obrolan untuk mengatasinya. Jika Anda kemudian menjadikan masalah pasangan atau hubungan Anda sebagai solusi, kemungkinan besar Anda mengarah pada tanda-tanda seseorang yang oversharing.

Ilustrasi tiga orang perempuan sedang berbincang. [Shutterstock]
Ilustrasi tiga orang perempuan sedang berbincang. [Shutterstock]

Kebutuhan mengisi obrolan akhirnya membuat Anda menceritakan hal yang seharusnya tidak diceritakan. 

Beberapa topik yang mestinya tidak dibicarakan dengan orang lain, selain pasangan Anda, antara lain:

  • Terlalu spesifik tentang kehidupan seks dalam hubungan 
  • Kondisi keuangan pasangan
  • Trauma pasangan
  • Kesehatan mental pasangan

Oversharing dan kebanyakan curhat bisa berdampak pada rusaknya kepercayaan pasangan. Padahal, kepercayaan adalah salah satu fondasi hubungan sehat. 

Oleh karenanya, sangat penting untuk bersikap bijak dan membatasi hal-hal yang perlu dibagikan kepada teman atau orang lain tentang hubungan yang Anda jalani. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI