"Ngerjain pigura sampai selesai, setelah itu baru berganti ke bagian yang lain dan begitu seterusnya," terangnya.
Namun, pola tersebut juga dirasa merupakan pekerjaan melelahkan karena dilakukan dengan waktu yang lama. Menurut Dian, cara ini juga salah satu wujud dari eksploitasi tenaga kerja.
Dian pun menggunakan gambar dinding dalam instalasinya yang berarti hal paling privat. "Dinding menyimbolkan rumah dan rumah sendiri diartikan sebagai tempat yang privat bagi setiap orang," tutur seniman muda satu ini.
Padahal dalam realitanya, para pekerja rumahan ini selalu melakukan pekerjaanya yang dirasa memberatkan di rumah. Hal ini juga yang dianggap Dian sebagai wujud permasalahan pekerja rumahan.
Baca Juga: Lewat Kartu Pos, Seniman di Biennale Jogja Ajak Berempati pada Objek Wisata