Suara.com - Pakar Jelaskan yang Disebut Murni Darah Indonesia, Apakah Agnez Mo Salah?
Petikan pernyataan musisi terkenal Agnez Mo bahwa ia sama sekali tidak punya darah Indonesia menjadi viral dan menuai kritik tajam.
“Saya sebenarnya tidak punya darah Indonesia sama sekali. Saya sebenarnya campuran Jerman, Jepang, dan Chinese (Tiongkok.red). Saya hanya lahir di Indonesia. Saya juga beragama Kristen, di Indonesia mayoritas adalah Muslim. Saya tidak bilang bahwa saya tidak berasal dari sana, karena saya merasa diterima. Tetapi saya merasa tidak seperti yang lain,” seru Agnez Mo saat Interview dengan Build Series by Yahoo, yang viral di media sosial sejak hari Selasa (26/11) dan memicu kontroversi di tanah air.
Mulai dari aktivis, netizen hingga sesama artis mengecam musisi berusia 33 tahun kelahiran Jakarta itu. Meskipun demikian tidak sedikit juga yang mendukungnya, bahkan tidak meragukan nasionalisme Agnez Mo.
Baca Juga: Cut Tari Segera Nikah Lagi, Hotman Paris Sentil Agnez Mo
Meski begitu Agnez Mo langsung memberikan klarifikasinya. Agnez Mo sendiri menyesalkan pemotongan wawancara berdurasi 27 menit itu.
“Why don’t you cut and edit this part? Shame on people who only want to spread hatred by twisting my words and my intention. All I said were good things, that even when I’m a MINORITY, I got to share this amazing diversity that I learn in my country. I have always shared that in ALL my interviews (national and international). I can’t choose my blood or my DNA, but I always STAND for…”
Lalu apakah pernyataan itu memang salah, atau salah karena disampaikan oleh seorang “public figure?”
Lalu Siapa sesungguhnya yang dapat disebut murni memiliki darah Indonesia?
Siapa Sebenarnya yang Disebut Orang Indonesia?
Baca Juga: Ditjen Imigrasi Pastikan Agnez Mo Berpaspor Indonesia Hingga Februari 2021
Lepas dari kontroversi itu, menarik untuk mengungkap siapa sebenarnya yang disebut orang Indonesia? Apakah semata-mata dilihat dari keturunan, asal usul, pola migrasi hingga relasi kawin yang dapat diketahui dari data genetik DNA? Atau dari unsur non-genetik, seperti sejarah, etnografi, arkeologi, paparan lingkungan dan sebagainya.
Menurut Prof. Herawati Soepolo PhD, periset di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, yang kini kerap dipertanyakan adalah seberapa Indonesia seorang warga Indonesia?
‘’Jika melihat dari pernyataan Agnez Mo yang mengatakan ia memiliki campuran darah Tionghoa, Jepang dan Jerman, jelas memang kebetulan nenek moyang dia tidak ada yang misalnya berasal dari Jawa atau Sumatera atau Sulawesi. Jadi tidak ada yang salah dengan pernyataan itu karena sebelumnya sudah ada pernyataan bahwa ia berasal dari Indonesia yang sangat beragam dan betapa ia memang minoritas tetapi merasa diterima, meskipun ia merasa tidak seperti yang lain," jelas Prof Herawati.
Lebih jauh Prof Herawati menjelaskan betapa dari hasil analisa atas data genetik DNA sekitar tiga ribu orang Indonesia dari 13 pulau dan 80 komunitas, lalu membandingkannya dengan data non-genetik, tim di Eijkman selama beberapa tahun, akhirnya dapat menentukan sejarah keberadaan orang di 13 pulau besar di Indonesia, mulai dari waktu kedatangan, pola migrasi hingga relasi kawin.
Pakar jelaskan sejarah manusia Indonesia, klik next untuk artikel selanjutnya.