"Jadi itu fakta kalau Indonesia sendiri promote-nya daerah pusat, dan daerah yang terpinggirkan jadi makin terpinggirkan."
Selain membahas makna "pinggiran dan pusat" lewat kartu pos, Meliantha Muliawan juga menyebutkan jika dirinya ingin mengajak publik untuk lebih berempati pada daerah wisata yang ada.
"Karya ini kan dilipat, di bagian point of interest-nya. Jadi ini dilipat karena aku ingin publik menebak itu apa."
Menurut Meliantha, proses menebak-nebak objek wisata yang disembunyikan tersebut dapat menentukan tingkat empati seseorang terhadap daerah wisata yang ada.
Baca Juga: Bambang Bujono Dapat Penghargaan Bergengsi di Biennale Jogja 2019
"Ternyata empatimu untuk mengetahui sejumlah daerah, baik lokal atau bukan, nggak menentukan apakah kamu orang lokal," ucapnya.
"Mau lokal atau tidak, itu nggak menentukan apakah kamu tahu tempat yang berharga untuk dikunjungi. Itu tergantung empati tiap orang untuk mengunjungi, mencari tahu, mengeksplor. Dan postcard ini sebagian kecil dari cara anak zaman sekarang untuk mengeksplor."
Total ada 244 kartu pos yang dipajang untuk pameran Point of Interest ini. Namun, Meliantha sendiri mengakui jika dirinya juga tidak mengenal semua tempat di dalam kartu pos tersebut.
"Ada wisata di daerah Jakarta yang sudah ditinggalkan, yang orang-orang tidak ke sana lagi. Kartu pos tetap dijual tapi tidak laku. Aku sendiri sebagai orang Jakarta nggak tahu ada tempat itu."
Berbekal dari pengalamannya tersebut, Meliantha Muliawan pun punya harapan untuk pengunjung yang menyaksikan karyanya.
Baca Juga: Kids Corner Biennale Jogja 2019, Asiknya Workshop Dongeng Bersama PM Toh
"Inginnya sih membuat orang lebih mau mengunjungi berbagai daerah sesuai empati mereka masing-masing untuk mengenal daerahnya," ucap Meliantha. "Cuma, mungkin karya ini walau memamerkan postcard tapi nggak membahas fungsi postcard sesungguhnya."