Bukan cuma itu, keluar dari rumah dan pergi ke destinasi yang berbeda tidak hanya menyenangkan untuk anak-anak, tapi juga bisa membuat mereka lebih pintar. Liburan keluarga juga dapat membuat anak-anak memiliki lingkungan yang 'diperkaya' dan mendorong otak mereka lebih berkembang.
"Lingkungan yang 'diperkaya' menawarkan pengalaman baru yang kuat dalam kombinasi sosial, fisik, kognitif dan sensorik," kata Dr. Margot Sunderland, seorang psikoterapis anak dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan di Pusat Kesehatan Mental Anak.
Liburan memberi anak-anak pengalaman yang memperkaya mereka (seperti membuat istana pasir dengan ibu dan ayah) yang membantu dalam perkembangan kognitif dan membantu pertumbuhan lobus frontal.
“Jika Anda memilih antara membeli gadget baru atau membawanya pada liburan keluarga, pertimbangkan efek mendalam pada ikatan dan perkembangan otak anak-anak dengan pilih liburan keluarga," tulis Sunderland.
Baca Juga: 3 Hari Liburan di Bali, Jorge Lorenzo: Tempat yang Menakjubkan
Ditambah lagi, bermain di pantai atau melarikan diri bersama keluarga dalam petualangan hiking mengaktifkan sistem di otak anak (dan otak kita sendiri) yang memicu neurokimiawi termasuk oksitosin dan dopamin.
“Ini mengurangi stres dan mengaktifkan perasaan hangat, murah hati terhadap satu sama lain dan perasaan yang indah bahwa semuanya baik-baik saja di dunia. Dengan semua aspek anti-stres dari sistem ini, anggota keluarga dapat mengisi bahan bakar secara emosional," kata Sunderland lagi.
Anda tidak harus terbang ke tempat yang jauh untuk mendapatkan manfaat dari liburan keluarga. Anda bisa merencanakan perjalanan sehari ke danau atau melakukan staycation di tempat yang tak jauh dari rumah yang hasilnya sama: keluarga yang lebih bahagia dan lebih terhubung. Dan itu sangat tak ternilai.