Suara.com - Liburan Bareng Anak-Anak Lebih Baik Daripada Kepemilikan Materi
Melakukan perjalanan bersama anak-anak, ternyata memiliki manfaat yang ternilai harganya bagi mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa liburan keluarga sangatlah penting. Selain membuat anak-anak lebih bahagia, liburan juga membangun ikatan dan kenangan tak terlupakan.
Penelitian yang dilakukan di University of Toronto mengungkap jika pengalaman, seperti liburan keluarga, terbukti lebih prososial daripada kepemilikan materi.
Baca Juga: 3 Hari Liburan di Bali, Jorge Lorenzo: Tempat yang Menakjubkan
"Hadiah pengalaman memunculkan respons emosional yang kuat ketika penerima mengonsumsinya. Seperti ketakutan dan kekaguman petualangan safari, kegembiraan konser rock atau ketenangan spa. Dan ini lebih intens secara emosional daripada kepemilikan material," kata peneliti utama Cindy Chan.
"Jika kamu ingin memberi (seseorang) sesuatu yang akan membuat mereka merasa lebih dekat denganmu, berikan pengalaman. Melakukan liburan bersama tidak hanya membuat kita lebih dekat dengan anak-anak kita, itu juga membuat seluruh keluarga lebih bahagia setelah perjalanan berakhir," lanjut dia seperti yang dilansir Motherly.
Hal ini juga ditunjukkan oleh sebuah survei di Inggris menemukan hampir setengah dari responden menyatakan, jika ingatan masa kecil favorit mereka adalah liburan keluarga. Lebih dari setengahnya (55 persen) responden mengatakan bahwa liburan memberi mereka kenangan indah yang akan tetap mereka ingat selama sisa hidup mereka.
Survei itu didanai oleh Family Holiday Association, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mendanai keluarga berpenghasilan rendah memiliki pengalaman liburan.
Menurut John McDonald, Kepala Eksekutif Family Holiday Association, liburan keluarga dapat bertindak sebagai "jangkar kebahagiaan". Sehingga, saat keluarga dihadapkan pada masa-masa yang penuh tantangan, merefleksikan ingatan saat-saat bahagia ketika berlibur bisa sangat membantu.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Liburan di Bali, Villa Mewah di Seminyak Jadi Opsi Menginap
"Dengan menggunakan ingatan ini sebagai jangkar, bisa membawa kita kembali ke saat-saat yang lebih bahagia. Kita bisa menghadapi masalah dengan perspektif yang segar," katanya.