Film Ini Angkat Kisah Anak Lahir dan Hidup di Penjara, Ulurkan Tanganmu

Selasa, 26 November 2019 | 10:34 WIB
Film Ini Angkat Kisah Anak Lahir dan Hidup di Penjara, Ulurkan Tanganmu
Tiar Simorangkir, sutradara dan sekaligus produser bercerita soal latar belakang membuat film Invisible Hopes. (Dok Lam Horas Production)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film Ini Angkat Kisah Anak Lahir dan Hidup di Penjara, Ulurkan Tanganmu

“Every child has the right to live in the free world, safe, well being, and happy”. Begitu title awal pembukaan teaser film “Invisible Hopes”. Invisible Hopes adalah sebuah film dokumenter yang mengungkap kondisi memprihatinkan para anak-anak yang lahir dari ibu narapidana yang terpaksa hidup dan dibesarkan dibalik jeruji penjara di Indonesia.

 Acara screening dan diskusi dengan tajuk “Invisible Hopes for Unsighted Person” dilakukan dalam rangka memperingati hari anak sedunia pada pada 20 November.

Baca Juga: Studi: Tinggal di Pinggir Jalan Bikin Pertumbuhan Paru-Paru Anak Terhambat

Pemutaran teaser film Invisible Hopes yang digelar pada Sabtu (23/11/2019) dihadiri oleh sekitar seratus orang
penonton umum dan disabilitas netra.

 Invisible Hopes, film dokumenter yang mengungkap kondisi memprihatinkan para anak-anak yang lahir dari ibu narapidana yang terpaksa hidup dan dibesarkan dibalik jeruji penjara di Indonesia.(Poster Film) Invisible Hopes
Invisible Hopes, film dokumenter yang mengungkap kondisi memprihatinkan para anak-anak yang lahir dari ibu narapidana yang terpaksa hidup dan dibesarkan dibalik jeruji penjara di Indonesia.(Poster Film) Invisible Hopes

Sangat sedikit orang yang mengetahui bahwa banyak anak yang lahir dari seorang ibu narapidana dan terpaksa hidup dibalik jeruji penjara di Indonesia. Sebagian besar keluarga para narapidana hamil ini tidak peduli atau tidak sanggup untuk membantu memenuhi biaya hidup mereka dalam penjara. Berlatar belakang empati tersebut Tiar Simorangkir, sutradara dan sekaligus produser film Invisible Hopes tergugah untuk membuat film ini.

"Mereka harus membiayai sendiri biaya hidup sehari-hari dan biaya melahirkan serta membesarkan anak dalam penjara. Mereka mengalami penderitaan secara psikologis, sosial dan phisik”, ujar Tiar Simorangkir, sutradara dan sekaligus produser film Invisible Hopes dalam siaran pers yang dikirimkan pada Suara.com.

Anak-anak yang terpaksa lahir dan dibesarkan dibalik jeruji penjara menjadi korban terselubung. Mereka harus hidup di dalam sel dan diperlakukan persis seperti narapidana, hidup terkekang dan hilang kebebasannya sebagai seorang anak. Pergaulan mereka sehari-hari adalah para pelaku tindak pidana.

“Oleh karena itu kami dari Lam Horas Production merasa sangat penting untuk membuat sebuah film tentang permasalahan tersebut. Melalui film ini diharapkan dapat mendorong sebuah diskusi baru, mengajak penonton untuk 
memberikan harapan baru bagi anak-anak yang terpaksa hidup dibalik jeruji penjara”, lanjut Tiar.

Baca Juga: Sekolah Ini Tawarkan Pendidikan Mental Untuk Anak dan Orang Dewasa

Lam Horas Production adalah sebuah komunitas filmmaker yang membuat film secara kolaborasi untuk tujuan kemanusiaan. Mereka membuat film supaya dapat menyuarakan suara orang-orang yang haknya teropresi terutama kaum perempuan, anak-anak dan disabilitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI