Suara.com - Traveling merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh semua orang, tak peduli berapa pun usia mereka.
Meski begitu, sebuah survei yang dilakukan di Inggris ternyata menunjukkan bahwa ada batasan umur dalam jiwa traveling seseorang.
Dirangkum dari laman Travel and Leisure, survei tersebut dilakukan pada tahun 2018 silam oleh sebuah stasiun televisi Inggris. Total, ada 2.000 orang yang mengikuti survei tersebut.
Hasil survei saat itu menunjukkan bahwa ada 36 persen responden yang berpendapat bahwa aktivitas berisiko tak lagi menarik saat mereka memasuki umur 30-an, spesifiknya pada umur 34.
Baca Juga: Anti Ribet, Trik Padupadan saat Traveling Perempuan Berhijab
Sementara, setengah dari jumlah responden menyebutkan jika hal ini disebabkan oleh fisik mereka yang bertambah rapuh seiring dengan bertambahnya umur.
Di sisi lain, lebih dari 30 persen responden menyebutkan jika jiwa berpetualang mereka mulai berkurang karena telah memiliki keluarga. Sedangkan 15 persen lainnya menyebutkan bahwa mereka tidak ingin melakukan wisata ekstrem atau berisiko karena takut akan memengaruhi karir.
Meski begitu, survei ini tidak berarti orang yang berusia 30-an tahun dilarang pergi traveling atau melakukan wisata ekstrem.
Menurut Luke Hales, general manager di stasiun TV tersebut, survei itu bukanlah kabar buruk. Semua bergantung pada cara seseorang memandangnya.
"Survei itu juga menunjukkan jika sepertiga orang Inggris masih menginginkan adrenalin dari wisata ekstrem, dan bahwa tidak ada alasan untuk menyerah," ujar Luke Hales.
Baca Juga: GoTix Gandeng STB, Traveling Turis Indonesia ke Singapura Makin Mudah
Diketahui, beberapa responden yang disurvei memang mengaku jika mereka dulu menyukai wisata ekstrem seperti ski, memanjat tebing, bersepeda gunung, dan semacamnya.
Sehingga, sebenarnya tak ada alasan bagi seseorang untuk menyerah dan menghindari wisata ekstrem jika mereka benar-benar menginginkannya.