Ada yang Tunjukan Gejala Depresi di Medsos, Ini yang Harus Kamu Lakukan!

Senin, 25 November 2019 | 16:34 WIB
Ada yang Tunjukan Gejala Depresi di Medsos, Ini yang Harus Kamu Lakukan!
Ilustrasi perempuan depresi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada yang Tunjukan Gejala Depresi di Medsos, Ini yang Harus Kamu Lakukan!

Media sosial kerap menjadi wadah berkeluh-kesah. Masyarakat yang biasanya disebut warganet ini bebas menuangkan opini, foto, meme atau tulisan untuk menyalurkan emosi.

Tidak jarang di antara mereka bukan hanya mengeluh tetapi juga menunjukkan tanda-tanda hilang arah yakni mengekspose kesedihan, keterpurukan atau menunjukkan kemarahan dan keputus-asaan.

Misal lewat unggahan ekstrim seperti mengaku ingin mati, mengunggah foto atau video sedang menangis, atau bahkan mengunggah gambar-gambar penuh darah.

Baca Juga: Waduh, Gampang Baperan Bisa Jadi Gejala Anda Depresi

Kalau sudah begitu, apa yang harus kita lalukan sebagai penonton di media sosial?

Menurut Mario Carl Joseph, M.Psi., psikolog klinis dewasa dari MS School & Wellbeing Center, apapun yang diunggah di media sosial tidak bisa benar-benar menyimpulkan apakah orang bersangkutan mengalami stres atau tidak.

"Di media sosial itu ada dua,misal pura-pura buruk atau pura-pura baik-baik saja. Itu yang agak sulit ditemukan di media sosial, apakah mengeluh kerena stres, atau bisa jadi hanya cari perhatian," katanya.

Namun yang paling penting kata Mario, bagaimana kita sebagai pemirsa atau pengikut di media sosial perlu menjaga sikap ketika melihat orang-orang yang menunjukkan tanda-tanda depresi di media sosial.

Beberapa pantangan, kata Mario, jangan menghakimi, jangan menyetir apa yang harus mereka lakukan dan jangan bertanya terlalu dalam. "Cukup berikan semangat, dan tunjukkan kalau kita peduli."

Baca Juga: Terseret Isu Pesugihan, Roy Kiyoshi Dikhawatirkan Depresi

Lebih dari itu, Mario berharap adanya dukungan real bagi orang yang menjunjukkan depresi di media sosial. Contohnya dengan dukungan psikososial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI