Dzawin Nur Ikram, Traveler Ngirit yang Hampir Menjejak Puncak Island Peak

Senin, 25 November 2019 | 10:08 WIB
Dzawin Nur Ikram, Traveler Ngirit yang Hampir Menjejak Puncak Island Peak
Dzawin Nur di Kathmandu, Nepal. (Instagram/@dzawin_nur)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dzawin Nur Ikram, Traveler Ngirit yang Hampir Menjejak Puncak Island Peak

Nama Dzawin Nur Ikram memang kurang familiar sebagai komika atau stand up comedian. Tapi, di antara pecinta konten jalan-jalan dan traveling, nama Dzawin ternyata sudah cukup terkenal lantaran kontennya yang menginspirasi.

Berbeda dengan komika lainnya yang berpetualang dari panggung ke panggung stand up comedy, Dzawin lebih banyak melanglang buana dari pelosok ke pelosok dan dari gunung ke gunung. Termasuk menemui secara langsung kisah dan keadaan di pelosok tentang toleransi, ekonomi, hingga adat istiadat.

Baca Juga: Anti Ribet, Trik Padupadan saat Traveling Perempuan Berhijab

Belajar Toleransi di Pedalaman Kalimantan dan Sulawesi

Alih-alih mengunjungi berbagai tempat wisata, komika kelahiran Bogor ini lebih memilih menjelajah menghampiri suku pedalaman Dayak di Kalimantan, di Desa Juhu. Untuk mencapainya, diperlukan waktu berhari-hari berjalan kaki di dalam hutan belantara. Meski ada sebersit rasa takut, namun terhalau dengan berbagai persiapan matang yang sudah dilakukannya.

"Ke Desa Juhu itu jauhnya parah, gue harus berhari-hari masuk hutan. Dari semua hutan yang pernah gue datangi, itu hutan terseram, banyak lintah dimana-mana. Sampai gue bawa parang berjaga-jaga ada binatang buas," ujar Dzawin kepada Suara.com beberapa waktu lalu di Jakarta.

Komika Dzawin Nur. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Komika Dzawin Nur. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Setelah sampai lokasi tujuan, ekspektasi tidak sesuai realita. Awalnya, Dzawin sempat mengira suku Dayak akan benar-benar seperti di film atau seperti yang selama ini digambarkan orang. Faktanya, di sana seperti masyarakat pada umumnya, sudah memakai baju dan rumah papan yang cukup layak. Satu hal yang tidak terlupakan, kebaikan masyarakat yang patut diacungi jempol.

Dzawin juga bercerita tentang toleransi. Di tanah Sulawesi atau tepatnya di Sangihe, ia menemukan hewan peliharaan seperti kucing jadi santapan sebagai lauk. Ia melihat betul bagimana proses si kucing disembelih hingga dimasak. Di satu sisi, Dzawin adalah pecinta kucing dan meyakini hewan tersebut tidak untuk dimakan. Tapi ia tidak mempermasalahkannya, karena ia paham itulah adat dan budaya di sana.

Baca Juga: Hobi Jalan-jalan, Ini 7 Pesona Nella Kharisma saat Traveling

Saat Idul Fitri 2018 lalu, ia pun mencoba berlebaran tidak di rumah bersama keluarga, tapi di tanah masyarakat Miangas dan Sangihe yang mayoritas penduduknya adalah non muslim. Tentu saja saat itu ia harus menempuh perjalanan sedikit jauh menuju masjid untuk melaksanakan salat Id.

Dalam vlognya, Dzawin juga sering bertanya pada anak-anak di pedalaman siapa presiden dan ibu kota Indonesia. Satu riset kecil yang membuat miris siapapun yang menontonnya, karena sebagian besar mereka tidak tahu atau salah menjawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI