Suara.com - Gerai toko roti premium, Tous Les Jours (TLJ), dianggap rasis lantaran melarang ucapan atau penulisan hari raya selain Islam, serta ungkapan kata I love you dan sebagainya yang dianggap tidak sesuai syariat Islam, di atas kuenya.
Alhasil, di berbagai jejaring sosial media, nama TLJ menjadi heboh dan menimbulkan kegaduhan, bahkan tidak sedikit yang mencaritahu fakta-fakta tentang TJL.
Dilihat dari namanya, Tous Les Jours berarti 'setiap hari' dalam Bahasa Prancis. Wajar jika banyak orang berpikir bahwa toko roti ini berasal dari Prancis. Tapi, anggapan itu salah besar, karena ternyata TLJ berasal dari negeri ginseng, Korea Selatan.
Di Korea, toko pertama TLJ dibuka pada 1996 di Guri, Korea Selatan, dan baru pada November 1997 roti TLJ diproduksi dan dijual secara massal. Lalu baru pada tahun berikutnya, 1998, TLJ mulai membuka lisensi waralaba kepada publik.
Baca Juga: 5 Fakta Tous Les Jours yang Lagi Viral karena Larangan Ucapan Natal
TLJ adalah brand CJ Foodville, anak perusahaan dari CJ Corps di Seoul, Korea Selatan. Gerai TLJ yang pertama buka di Jakarta, Indonesia, pada Desember 2011 lalu.
Selain menjual aneka roti, TLJ juga menjual kopi, roti lapis, cake, jus buah, dan produk minuman lain.
Sempat happening di Indonesia di tahun awal pembukaannya, TLJ sudah berekspansi ke berbagai negara, seperti Filipina, Vietnam, Cina, Kamboja, bahkan Amerika Serikat. Konon, TLJ telah mempunyai 1.300 cabang di berbagai negara di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, jumlah gerai TLJ disebut-sebut sudah lebih dari 200 toko. Ini juga yang membuat TLJ Indonesia berencana mengembangkan pabrik roti khusus TLJ untuk memasok seluruh gerai yang tersebar di kota besar Indonesia. Pabrik itu akan dinamakan central kitchen, sebagai dapur pusat produksi roti setengah jadi maupun yang sudah jadi. Proyek ini baru akan di mulai pada 2019, namun waktu tepatnya tidak diungkap.
Baca Juga: CEK FAKTA: TLJ Intoleransi, Milik Eep Saefulloh Fatah-Sandrina Malakiano?