Jalankan Pesan Sunan Gunung Jati, Festival Tajug 2019 Digelar

Sabtu, 23 November 2019 | 20:03 WIB
Jalankan Pesan Sunan Gunung Jati, Festival Tajug 2019 Digelar
Wapres, Ma'ruf Amin membuka Festival Tajug dalam rangka Hari Santri Nasional 2019, di Alun-Alun Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jumat (22/11/19). (Dok : Pemdaprov Jabar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Ingsun titip tajug lan fakir miskin" adalah kalimat sarat makna yang diucapkan Syekh Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam di Jawa khususnya Cirebon.

Kini, pesan sang wali itulah yang menjadi tema Festival Tajug, dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2019, yang digelar di Alun-Alun Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Festival Tajug resmi dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres),  Ma'ruf Amin, Jumat (22/11/2019). Turut mendampingi Wapres adalah Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, Jabar telah menerapkan pesan Sunan Gunung Jati untuk memakmurkan masjid dalam bentuk program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat yakni Kredit Mesra, One Pesantren One Product (OPOP), serta English for Ulama.

Baca Juga: Tips Jadi Public Speaker Menurut Atalia Ridwan Kamil

Kredit Mesra contohnya. Sejak diluncurkan November 2018, sudah belasan ribu warga fakir miskin yang mendapatkan fasilitas kredit usaha tanpa bunga dan agunan melalui masjid.

Selain itu, OPOP mampu membuat 1.100 pesantren di Jabar sukses dan mandiri melalui pemberian modal dan pelatihan usaha. Adapun lewat English for Ulama, lima ulama muda Jabar, salah satunya dari Cirebon, dikirim ke Inggris untuk menyebarkan tentang Islam yang damai.

"Kami, selama 12 bulan ini sudah menerjemahkan nasihat dari Sunan Gunung Jati. Alhamdulillah, ada 18.000 lebih fakir miskin sekarang bebas rentenir berkat rajin ke tajug dan mendapatkan pertolongan dari pemerintah," ujar Emil dalam sambutannya.

"Inilah dakwah kami melalui kekuasaan di Jabar. Mudah-mudahan Bapak Wakil Presiden bisa berkenan menyukseskan Festival Tajug ini sebagai cikal bakal lahirnya peradaban baru Islam yang berjaya melalui kekompakan di antara kita semua," tambahnya.

Ma'ruf  mengapresiasi gelaran Festival Tajug, karena dinilai merupakan salah satu langkah strategis mengembangkan Islam melalui pembangunan masjid.

Baca Juga: Ridwan Kamil Jelaskan Roller Barrier di Jabar, Warganet Minta Kolam Renang

Wapres mengimbau agar pesan Sunan Gunung Jati juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran menjaga masjid agar tidak digunakan sebagai tempat menyebarkan ajaran-ajaran menyimpang atau berita yang mengandung kebencian.

Adapun menurut Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA), Arief Natadiningrat, tema 'Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin' dalam Festival Tajug tahun ini memiliki makna mendalam tentang ajakan menjaga negara dan agama.

"Memang inilah tugas kita, yaitu menjaga negara dan menjaga agama. Menjaga negara yakni fakir miskin, menjaga agama yakni tajug," kata Arief.

"Berangkat dari istilah ini, PBNU menggandeng kesultanan menggelar Festival Tajug untuk bersama-sama menyadarkan bahwa perjuangan harus imbang antara tajug dengan fakir miskin. Antara negara dan ulama, antara dunia dan akhirat, antara putih dan merah, antara kiyai dan pejabat," ujarnya.

Tak hanya Wapres dan Gubernur Jabar, pembukaan Festival Tajug 2019 juga dihadiri raja dan sultan dari berbagai keraton yangdi Tanah Air. Festival berlangsung pada 22 hingga 24 November mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI