Suara.com - Sepenggal video berdurasi 19 detik beredar di media sosial Twitter dan menjadi viral. Dalam video yang berlatar di gerai toko roti Tous les Jours tersebut, terlihat pengumuman yang memberlakukan beberapa aturan soal penulisan ucapan di atas kue, di antaranya larangan soal pengucapan Natal, Imlek, Valentine, dan Halloween.
Hal tersebut pun tentu memancing respons warganet. Tak sedikit dari mereka yang mempertanyakan larangan aturan tersebut melalui kicauan di lini masa Twitter. Dan tak sedikit pula warganet yang kecewa dengan kebijakan rasis ini.
Menanggapi kabar ini, berikut lima fakta mengenai Tous Les Jours (TLJ) yang berhasil Suara.com rangkum, Sabtu (23/11/2019).
1. Gerai roti asal Korea Selatan
Baca Juga: CEK FAKTA: TLJ Intoleransi, Milik Eep Saefulloh Fatah-Sandrina Malakiano?
Jika berpikir gerai toko roti ini berasal dari Prancis karena namanya yang berarti 'setiap hari' dalam Bahasa Prancis, anggapan itu salah besar.
TLJ berasal dari negeri ginseng Korea Selatan. TLJ adalah brand CJ Foodville, anak perusahaan dari CJ Corps di Seoul, Korea Selatan. Gerai TLJ pertama buka di Jakarta Indonesia, pada Desember 2011.
2. Membuka toko pertamanya di Guri, Korea Selatan
Sementara itu di Korea toko pertama TLJ dibuka pada 1996 di Guri, Korea Selatan dan baru pada November 1997 TLJ di produksi dan dijual secara massal. Lalu tahun berikutnya 1998 mulai membuka lisensi waralaba kepada publik.
3. Dari toko roti menjadi kafe
Baca Juga: Viral Larangan Tulis Ucapan Natal di Kue, Tous Les Jours Angkat Bicara
Ingin terus memenuhi kebutuhan para pelanggannya, pada bulan Mei 2002, Tous Les Jours mulai menjual kopi, roti lapis, jus buah, dan produk minuman lain. Tous Les Jours kemudian mengubah konsepnya menjadi kafe pada bulan Januari 2003.