Suara.com - Memilih sayuran segar di pasar, bisa dilihat dari layu atau tidaknya sayuran tersebut, dan apakah ada bagian yang busuk atau berubah warna pada sayuran tersebut. Tapi, bagaimana cara memilih daging segar?
Faktanya, terutama di pasar, banyak penjual daging nakal yang enggan jujur soal kesegaran dagingnya pada para pembeli. Tak sedikit yang menjual daging sudah lebih dari sehari, atau daging yang sudah dibekukan, namun mengatakannya sebagai daging segar.
Chef The Party Cafe Taman, Aldrie atau akrab disapa Chef Jumbo, punya cara unik untuk melihat apakah daging benar-benar segar dan baru datang dari pemotongan hanya bermodalkan garam. Katanya, jika saat ditaburkan garam si daging 'bergerak', itu artinya daging benar-benar baru dipotong.
"Daging segar itu kalau mau kita pilih, pertama, kalau memang daging tersebut baru datang dari pemotongan, gampang, tinggal kita taburin garam, apakah daging tersebut bergerak atau tidak, itu cara yang paling ampuh," ujar Chef Jumbo kepada Suara.com di Kafe Taman di Voxstay Karawang, Taman Dharmawangsa, Jawa Barat, Sabtu (23/11/2019).
Baca Juga: Resep Sop Daging Sayuran, Sajian Hangat di Musim Hujan
Chef Jumbo mengatakan, pergerakan terjadi karena sesaat setelah dipotong, urat saraf pada daging tidak langsung mati, ia akan bergerak saat terkena garam. Fenomena beberapa detik itu bisa terjadi saat umur daging kurang dari 6 jam. Saat tidak bergerak, berarti daging sudah tidak segar atau saraf sudah mati karena lebih dari 6 jam.
"Itu urat-urat atau saraf-sarafnya itu belum mati, kita kasih garam, karena ada satuan bahan kimia apa, kalau kena urat saraf itu pasti akan bergerak," jelasnya.
Tolok ukur warna memang bisa digunakan, akan tetapi pastikan ada semburat-semburat darah atau darah segar yang masih menempel, karena daging yang sudah dibekukan, darah tidak lagi mengalir, karena sudah mengandung air.
Sementara itu, Chef Jumbo juga mengungkit fakta bahwa daging lokal asli Indonesia kualitasnya tidak kalah baik dengan daging impor Australia. Ia bercerita pernah melihat langsung perternakan sapi di Bandung, Jawa Barat, dan melihat kualitas standar peternakan sama dengan di luar negeri.
"Daging dari luar negeri, impor atau ekspor sama saja, karena di Lembang itu saya lihat ada peternakan sapi yang sudah memenuhi standar peternakan Australia," tutupnya.
Baca Juga: Resep Rawon Daging yang Aromanya Aja Udah Bikin Lapar