Suara.com - Rumor tentang dibatalkannya fashion show Victoria's Secret tahun ini sudah lama berhembus. Rupanya itu bukan kabar angin semata. CFO L Brands yang membawahi Victoria's Secret, Stuart Burgdoerfer mengkonfirmasi gelaran tahunan ini resmi ditiadakan dan akan kembali digelar setelah mereka melakukan evaluasi.
"Kami rasa, penting untuk mengevaluasi marketing Victoria's Secret," ujarnya.
Ia berkata, timnya sedang bekerja keras untuk meningkatkan posisi brand dan meningkatkan kualitas komunikasi kepada pelanggan hingga menjadi lebih baik lagi.
"Adalah bagian yang sangat penting untuk perkembangan brand dari bisnis ini dan aspek penting untuk brand dan pencapaian marketing yang bagus," kata Stuart.
Baca Juga: Tunjuk Model Ukuran Plus, Victoria's Secret Justru Tuai Kontroversi
Keputusan ini sepertinya berkaitan erat dengan kritik yang sering dilayangkan pada brand pakaian dalam asal Amerika ini. Ada banyak hal yang dikeluhkan orang-orang pada Victoria's Secret, terutama seputar isu keberagaman.
Tahun lalu, brand pakaian dalam Third Love pernah melayangkan surat terbuka yang berisi kecaman karena salah satu petinggi Victoria's Secret memberikan komentar yang merendahkan wanita.
Media besar sekelas Cosmopolitan dan The Guardian juga menyebut Victoria's Secret seksis dan anti feminis.
Victoria's Secret juga kerap mendulang kritik tajam karena tak pernah memasukkan model plus size dan transeksual dalam peragaan busana mereka.
Belakangan, kesadaran publik tentang keberagaman memang sudah lebih maju. Mereka menuntut dunia mode menerima berbagai bentuk tubuh dan orang-orang transeksual di industri ini.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Bluebella, Model Plus Size Hiasi Iklan Victoria's Secret