“Kadang warga juga sering mendengar alunan musik gamelan. Asal suaranya itu dari area makam Eyang Suro,” seru Serka Eko Ratmono, salah satu prajurit Armed 12/Divif 2 Kostrad yang ditunjuk menjadi Kuncen di Benteng Van Den Bosch ketika ditemui di sekitar area benteng.
Menurut Eko, sang penunggangnya, yakni Eyang Suro memiliki kisah yang mirip dengan Robin Hood.
Pada masa penjajahan, Eyang Suro sering kali mencuri barang-barang berharga milik Tentara Belanda.
![Ilustrasi kuda putih [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/19/45552-ilustrasi-kuda-putih.jpg)
“Beliau merupakan rakyat jelata, tapi terpandang. Sampai sekarang, semua warga Ngawi banyak yang menceritakan Eyang Suro,” lanjut Eko.
Benteng yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi berukuran 165 meter x 80 meter yang dibangun pada 1845 itu sengaja dibangun lebih rendah dari tanah sekitar, sehingga warga sekitar menyebutnya sebagai Benteng Pendem.
Konon pasukan VOC juga memelihara buaya ganas yang ditempatkan di parit sekitar benteng.
Berbagai pertempuran terjadi di tempat ini mengakibatkan banyak korban berjatuhan dan membuat benteng pendem ini penuh dengan kisah misteri yang membuat bulu kuduk berdiri.
Menurut penjaga benteng, banyak pengunjung yang mendengar suara-suara dari mereka yang tidak nampak wujudnya di sudut-sudut benteng.
Di sudut benteng terdapat 4 ruangan kecil yang dahulu dipakai Kolonial Belanda untuk memenjarakan pekerja rodi yang bersalah.
Baca Juga: Kisah Misteri Candi Gedog: Tragedi Joko Pangon [Part 1]
Di tempat tersebut pengunjung sering mendengar suara jeritan-jeritan orang yang meminta tolong.
Tempat lain yang juga sering kali dilaporkan pengunjung adalah tempat yang dahulu difungsikan sebagai kamar mandi.
Menurut laporan, di tempat tersebut didiami sesosok perempuan paruh baya berpakaian kebaya Jawa yang sering menampakan diri.
Sementara itu, Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad, Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy menuturkan jika makam Eyang Suro, memang benar adanya.
Bahkan, almamater Akademi Militer tahun 2002 itu pun menyebut, Eyang Suro merupakan salah satu sosok Pahlawan bagi para rakyat jelata.
Meski berada di dalam Benteng, ia tak melarang masyarakat sekitar maupun di luar Kabupaten Ngawi, untuk berziarah ke makam Eyang Suro.
“Memang benar letaknya di dalam Benteng. Tapi, siapapun boleh mengunjungi makam beliau, asal tidak disalahgunakan ya,” tegas Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy.
Saat ditemui terpisah, Danmenarmed 1/PY/2 Kostrad, Kolonel Arm Didik Harmono mengatakan jika keberadaan makam para leluhur itu, sudah sepatutnya dijaga dan dirawat.
Pasalnya, selain sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur, makam tersebut juga merupakan simbol ataupun sejarah perjuangan bangsa, terlebih masyarakat Ngawi.
“Sebagaimana pesan Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa-jasa para Pahlawannya,” pungkasnya.
Pengirim : Danyonarmed 12/Kostrad, Letkol Arm Ronald, F. Siwabessy.
====================================================================================
Mau kisah mistis Anda dimuat seperti tulisan ini?
Anda punya pengalaman atau kisah menarik tentang dunia misteri atau kisah mistis urban legend di sekitar Anda tinggal ?
Kirim tulisan dan pengalaman Anda dalam bentuk tulisan atau word sepanjang 1 lembar halaman ke [email protected]
Ketentuan :
- Setiap cerita wajib ada kisah mistis atau cerita misterinya, baik itu cerita daerah, (urban legend) pengalaman pribadi, mitos yang berkembang di sekitar wilayah Anda, yang bukan hoax.
- Setiap tulisan dilarang duplikat atau copy paste dari website lain.
- DIlarang wawancara narasumber dukun / paranormal.
- Narasumber kuncen / juru kunci / warga setempat masih diperbolehkan.
- Minimal 600 kata, 5000 karakter, atau 1,5 lembar halaman A4.
- Tulis dengan subject : Contoh: Kisah Misteri Suara.com - Misteri Hantu Noni Belanda di Menara Saidah
- Cantumkan foto, beserta caption atau sumber foto (Misal : Foto Pribadi / jika ambil dari website lain sebutkan nama websitenya).
- Setiap tulisan yang masuk dan lolos kurasi dipastikan akan di publish di Suara.com setiap Kamis malam pukul 20.00 WIB.
- Setiap naskah yang sukses dipublikasi akan menjadi milik dan hak cipta Suara.com yang bebas dipergunakan untuk kepentingan redaksi Suara.com.