Suara.com - Kapal Pesiar Mewah La Laperouse singgah di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Selasa (19/11/2019). Sebanyak 150 wisatawan mancanegara (wisman) yang dibawa La Laperouse mengeksplorasi sisa-sisa Imperium Melayu di Pulau Penyengat.
Keberadaan La Laperouse di Pulau Penyengat merupakan rangkaian dari pelayaran "Between Vietnam and Malaka Strait". Ada 6 destinasi yang disinggahi, dimulai dari Ho Chi Minh (Vietnam) lalu menuju Pulau Penyengat. Setelah itu, kapal ini akan berlayar menuju Malaka, Lumut, Penang, lalu berakhir di Singapura.
"Pulau Penyengat sangat kaya budaya dan sejarah. Kunjungan ke Pulau Penyengat menjadi experience yang luar biasa. Kami sangat nyaman di sana, apalagi pelayanan yang diberikan sangat bagus. Saya pribadi akan kembali ke Pulau Penyengat bersama anak-anak," ungkap Louis, salah satu wisatawan La Laperouse asal Swiss.
Pulau Penyengat sukses menghipnotis seluruh wisatawan Kapal Pesiar La Laperouse. Bertema "Walking Tour of Ancient Malay Kingdom", Pulau Penyengat dieksplorasi selama 4 jam.
Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Sales Mission di Timor Leste
Mereka menjelajahi tiap sisi pulau yang sejak abad ke-18 menjadi pusat sejarah dan budaya Imperum Melayu tersebut.
"Kehadiran Kapal Pesiar La Laperouse di Pulau Penyengat tentu sangat spesial. Branding destinasi ini pasti akan naik. Apalagi potensinya besar dengan beragam situs kuno Kerajaan Riau-Lingga yang masih terawat baik. Selama di Pulau Penyengat, mereka sangat antusias. Kami yakin, mereka akan kembali lagi ke Pulau Penyengat," terang Ketua HPI Tanjungpinang, Raja Farul.
Selama di Pulau Penyengat, ada 6 destinasi yang disinggahi wisatawan. Mereka berkujung ke Istana Kantor, Mesjid Raya Sultan Riau, Gedung Tabib, juga Makam Raja Hamidah Engku Putri dan Raja Ali Haji. Kemudian kunjungan ke Perkampungan Nelayan.
Mereka juga menikmatibudaya khas Melayu, seperti permainan Gasing hingga prosesi adat perkawinan Melayu.
"Pulau Penyengat merupakan destinasi yang unik dan menarik untuk disinggahi. Siapapun pasti akan dibuat terkesan saat berada di sana. Atraksi yang ditawarkannya sangat beragam dengan warna sejarah, budaya, alam, hingga kulinernya. Semakin menarik, wisatawan biasanya selalu dilibartakn dalam aneka aktivitas wisata yang digelar," jelas Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar.
Baca Juga: Kemenparekraf Luncurkan Tourism Hub Information di Johor Bahru
Penumpang Kapal Pesiar La Laperouse diberi kesempatan memberikan Tepuk Tepung Tawar, yaitu tradisi penyambutan tamu spesial. Budaya Melayu semakin kental dengan sajian Tari Zapin, Silat, dan Musik Gazal. Rangkaian kunjungan ditutup dengan Joged Lambak.
"Ada banyak ornamen seni dan budaya yang bisa wisatawan nikmati saat berada di Pulau Penyengat. Joged Lambak ini sesuatu yang unik, selain Tari Zapin tentunya. Lambak itu sangat artistik, baik gerak ataupun musiknya," ujar Buralimar lagi.
Tidak hanya budaya, para wisatawan juga mendapatkan kesempatan mencicipi kuliner khas Melayu, seperti Kole-Kole, Tembose, dan Air Dohot yang merupakan minuman khas Melayu.
"Kehadiran Kapal Pesiar La Laperouse di Pulau Penyengat akan memberikan impact positif yang besar. Nilai tawar destinasi ini sangat besar. Alam, budaya, hingga kulinernya sangatlah potensial. Selalu ada experience baru saat berkunjung ke Pulau Penyengat. Piranti pendukungnya juga bagus di sana," papar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenparekraf, Dessy Ruhati.
Yang menarik dari Pulau Penyengat, wisatawan bisa menikmati moda transportasi tradisional, Bentor atau sepeda onthel.
"Kalau ingin menikmati Pulau Penyengat secara utuh, wisatawan harus menginap. Fasilitas di sana itu lengkap dan bagus. Pulau Penyengat sangat siap menerima kunjungan lebih banyak Kapal Pesiar. Kehadiran La Laperouse di sana itu menjadi sinyal positif," tutur Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.