Dalam penjelasannya, Sugiyartanto mengaku tahu banyak destinasi wisata lantaran pekerjaannya sehari-hari berkaitan dengan jalan, sehingga ia terbiasa menjelajah ke banyak tempat.
Namun, kata Sugiyartanto, tak jarang pula ia menemukan lokasi yang potensial, tetapi tak banyak yang tahu lantaran kurang mendapat sorotan.
Dirinya pun meminta kaum milenial untuk menggali lebih dalam pariwisata Indonesia dan memperhatikan perkembangannya dengan membandingkan antara sebelum dan setelah infrastrukturnya dibenahi.
"Katanya delapan jam tadi Lae Hengky (Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Hengky Manurung -red) ke Medan dari Kualanamu, sekarang 4,5 jam," terang Sugiyartanto.
Baca Juga: Di Danau Toba, Wisatawan Oman ke Bukit Holbung dan Bakar Kambing
"Dulu ke Danau Toba mungkin sekian jam, sekarang mungkin dua atau tiga tahun lagi atau akhir tahun depan tidak lagi," tambahnya.
Selain Danau Sentarum, contoh wisata menarik lainnya yaitu durian di sebuah kabupaten di Kalimantan Barat yang.
Menurut keterangan Sugiyartanto, Kalimantan Barat memiliki durian terbaik, tetapi banyak orang hanya mengenal durian asal Medan.
"Semua orang di sini mungkin enggak tahu kalau sebenarnya di Kalimantan Barat, di bawah itu sampai ada simbol kotanya itu buah durian. Durian tinggal metik," jelas Sugiyartanto.
"Kalau di sini makan berapa pun Rp50 ribu kan atau Rp150 ribu. Di sana makan di tempat, kenyang, enggak bayar. Itu buah duriannya di sana yang paling bagus, Orang tahunya durian Ucok. Itu kalau di Sumatra. Di Kalimantan Barat di bawah ada itu, Ketapang," katanya lagi.
Baca Juga: Sipiso Piso dan Danau Toba Membuat Peserta Famtrip Asal Oman Kagum
Masih di Ketapang, Sugiyartanto menambahkan, ada masjid bagus di sana yang bisa dijadikan lokasi yang mendukung untuk wisata rohani.