"Kalau saya di rumah punya 3 tempat sampah yaitu untuk sampah yang mudah membusuk, sampah yang bisa didaur ulang dan sampah kering yang bisa dibakar. Jadi sampah daur ulang diletakkan di luar rumah agar diambil pemulung. Sampah yang mudah membusuk dikubur di halaman rumah apalagi yang punya kebun karena baik untuk jadi pupuk. Lalu sampah kering dibakar, minimal seminggu 1-2 kali tidak masalah karena tidak berbau saat menumpuk," katanya.
Manfaatkan plastik jadi uang
Ir Akhmal Zainal Abidin M.SC, PHD, Peneliti ITB, menambahkan masyarakat harus disosialisasi manfaat sampah bisa jadi uang atau penghasilan. Ya hitung saja sampah rumah tangga perkeluarga berapa kilogram, tiap sampah plastik yang ditukarkan ke perusahaan daur ulang atau pemulung itu bisa menambah puing uang lho.
Sosialisasikan manfaatkan plastik untuk daur ulang
Dalam hal ini pengusaha daur ulang seperti Prispoly Lengkong, yang juga Ketua Ikatan Pemulung Indonesia, menuturkan sosialisasi pemerintah tidak memakai plastik saat belanja dan mengurangi botol minuman plastik hingga sedotan cukup mempengaruhi penghasilan pemulung.
Ya, Memproduksi plastik lebih hemat energi dibanding produksi paperbag atau alternatef kemasan berbahan dasar lainnya. Kemudian plastik kresek, botol plastik hingga sedotan itu 100 persen bisa didaur ulang jadi barang bermanfaat lho.
"Seperti lemari, kursi, ember, peralatan rumah tangga hingga mainan anak-anak. Jadi bahan utama semua barang itu ya plastik, didaur ulang dari sampah plastik yang dikumpulkan pemulung dari sampah rumah tangga masyarakat. Ya modal mendaur ulangnya juga murah sehingga barang-barang rumah tangga tersebut juga dijual murah. Ya kalau plastik bekas berkurang dan pemulung banyak yang berganti profesi, harga barang rumah tangga berbahan plastik akan langka dan jadi mahal," katanya.
Plastik bukan diganti tapi dimanfaatkan
Jadi, menurutnya sosialisasi yang tepat itu bukan mengganti produk kemasan plastik seperti botol, sedotan dan plastik kresek dengan bahan lain melainkan mengajak masyarakat mengumpulkan sampah dan menjualnya.
Baca Juga: Wisatawan Keluhkan Saluran Air di Dalam Area Candi Prambanan Penuh Sampah
"Ya kata lain jangan buang sampah sembarangan, pilah-pilih sampah yang bisa didaur ulang. Jangan digabung dengan sampah yang membusuk atau berakhir di penimpunan TPA sehingga pemulung pun tak bisa menjangkaunya," kata Prispoly Lengkong, Ketua Ikatan Pemulung Indonesia.