Suara.com - Indonesia punya sederet gunung untuk didaki, mulai dari gunung dengan medan yang mudah hingga menantang. Meski demikian, tak sedikit traveler Indonesia yang kerap penasaran dengan gunung di luar negeri, termasuk Pegunungan Himalaya di Nepal, tempat salah satu puncak tertinggi dunia, yaitu Everest.
Tapi, ada berbagai pendapat traveler yang sudah menjelajah ke sana, yang mengatakan bahwa gunung di Indonesia justru lebih menantang dilihat dari sisi rute tracking yang ditempuh. Kenapa?
Travel enthusiast, Dzawin Nur, yang baru saja turun dari rute pendakian Island Peak dengan ketinggian 6600 mdpl, membenarkan bahwa perjalanannya pada Oktober 2019 silam memang terbilang landai. Tapi, ia tidak setuju dengan ungkapan tidak menantang.
Baca Juga: Inspirasi Kejar Mimpi, Ini Kisah Penderita Polio Mendaki Gunung Tertinggi
Landainya jalur pendakian, menurut Dzawin karena struktur jalannya yang sudah tersusun rapi, belum lagi untuk mencapai ke sana hampir setengah dari perjalanan masih melalui pemukiman penduduk.
"Itu iya (jalurnya landai), cuma gini, karena kita belum naik gunungnya, tracking kita lewat kampung, Teng Boche itu pemukiman tertinggi kelima di dunia. Sampai 4400 mdpl masih pemukiman, kita belum hiking tracking," ujar Dzawin kepada Suara.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dzawin menjelaskan, untuk bisa disebut jalur pendakian, menurutnya setelah tidak ada lagi rumah penduduk. Jadi, saat masih ada rumah penduduk, maka para pendaki beristirahat tidak dengan membangun tenda seperti saat mendaki gunung di Indonesia. Para pendaki ini kebanyakan tidur di hotel atau hostel yang tersedia di sepanjang jalur.
"Arena tracking sudah tidak ada rumah dan tidak ada pemukiman. Cuma bedanya, di kita dari jalan utama sampai ke pintu tracking-nya, itu tidak sejauh di Everest track. Everest track bisa 4 sampai 5 hari jalan kakinya. Makanya, kenapa di Island Peak yang 6600 mdpl itu dibilang baby mountain, karena kita nge-camp di tendanya cuma 1 kali, sisanya 7 hari ke belakang nginep di hotel," terangnya.
Jadi, kata laki-laki kelahiran Bogor itu, tidak aneh jika banyak pendaki tidak membawa barang banyak, cukup membawa tas day pack saja, seukuran 40 literan.
Baca Juga: Perempuan Ingin Mendaki Gunung, Persiapan Ini Penting Dilakukan
"Karena jalanannya rapi banget, makanya nyelow lo bawa tas day packnya jug bisa yang 40 liter," terangnya.