Gubernur dua periode ini masih bertanya-tanya sendiri apakah mungkin karena memegang benda di lokomotif itu ia bisa terpilih atau hanya kebetulan, tapi yang kelas begitulah faktanya. Ia juga mengaku tak sendiri, cerita yang sama ia dapat bahwa hal itu terjadi pula terhadap Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) saat pencalonan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Entah kebetulan atau tidak, dan percaya atau tidak, kejadian ini juga terjadi sama presiden. Katanya waktu Pak Jokowi menuju Jakarta, beliau juga masuk ke ruang masinis itu, eh benar jadi gubernur juga," tambah Ganjar sambil bergurau.
Nah, terlepas dari kisah magis yang diceritakan Ganjar, tour giude pariwisata Solo, Pipit yang membawa Suara.com bersama rombongan wisata membagi kisah lain dari cerita kereta uap lokomotif Solo Sepur Kluthuk Jaladara
"Ini adalah satu-satunya kereta antik yang digagas oleh presiden Jokowi kala masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Ia pergi ke Ambarawa untuk menjadikan kereta kuno untuk menjadi magnet wisata Solo. Dari beberapa kereta kuno, kereta C1218 inilah yang sangat bisa dipakai, akhirnya ini dibawa ke Solo," kata Pipit.
Sepur Kluthuk Jaladara ini beroperasi di jalur kereta api Stasiun Purwosari higga Stasiun Solo, sepanjang enam kilometer. Kereta ini juga satu-satunya yang melintasi rel di jalan aspal.
Baca Juga: Susah Sinyal di Pedalaman, Ganjar Pranowo Usulkan Wisata Sunyi di Jateng
Kereta Uap Lokomotif Solo [Suara.com/Vessy]
Lokomotif C1218 ini menarik dua buah gerbong kayu jati asli buatan tahun 1920 dengan kode CR 16 dan CR 144. Kapasitas optimal total untuk 2 kereta tersebut adalah 72 orang. Kereta ini menggunakan bahan bakar lembah kayu jati yang dipasok oleh Perhutani, selain itu lokomotif ini juga membutuhkan air dalam jumlah banyak untuk menghasilkan uap untuk menggerakkan loko tersebut. Setidaknya lokomotif ini membutuhkan 4 meter kubik air dan 5 meter kubik kayu untuk jarak tempuh.