"Ada beberapa stasiun juga kita pakai kaya tanggul, jadi pintunya nanti dipasang pelindung. Saat ini kita ada stasiun seperti ini karena permintaan dari gubernur, juga kita akan tambahkan lagi pelindung tambahan namanya pelindung banjir," katanya.
Tak hanya itu, MRT Jakarta juga memiliki fitur keunggulan di stasiun bawah tanah, seperti Cooling Tower (Suar Penyejuk) dan Ventilation Tower (Suar Ventilasi).
"Jadi untuk stasiun underground itu memang harus ada spesifik untuk menjaga suhu di dalam stasiun aman, kemudian menjaga agar panas yang dibawa kereta agar begitu berjalan, sampai, itu akan dikontrol ventilation tower," ucap Effendi.
Kemudian cooling tower dan ventilation tower juga dipasang untuk menstabilkan temperatur dan menjaga suhu udara.
Baca Juga: Sejak Beroperasi, MRT Jadi Angkutan Primadona Publik
"Begitu suhunya 40 derajat, dia akan dibuat keluar, terakhir begitu kereta sampai, dia (kereta) akan berhenti sebentar. Itu dia menstabilkan temperatur baru nanti terbuka, menjaga suhu udara, kedua menjaga jangan sampai AC yang dari dalam itu terbuang percuma keluar, yang paling utama untuk menjaga keselamatan jangan sampai orang bisa jatuh dan loncat," kata dia.
Effendi menambahkan, MRT Jakarta juga memilki environmental control system yang terdiri dari air conditioning system dan tunnel fan.
"Air conditioning system gunanya mengontrol lingkungan di dalam stasiun, kemudian ada tunnel fan ini intinya menjaga agar suhu di dalam tidak panas," tandasnya.