Suara.com - Mengagumkan, Vivi Zubedi 'Sulap' Rumput Liar Jadi Tas Puluhan Juta Rupiah!
Belakangan ini industri fesyen sedang giat-giatnya menekan jumlah sampah yang dihasilkan dari produksi fesyen.
Para pelaku industri fesyen pun ditantang untuk bisa menciptakan karya dari hasil bumi agar lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Fashion Show, Zaskia Adya Mecca Pamer Desain Menggemaskan dari Gambar Anak
Desainer Vivi Zubedi mencoba melakukan itu lewat koleksi terbarunya The Purun Label in Collaboration with Vivi Zubedi.
Karyanya ini merupakan gebrakan Vivi Mar’i Zubedi untuk memajukan ekonomi kreatif lokal dengan memanfaatkan kekayaan alam.
Vivi menggandeng pengrajin di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka Banjarbaru.
Diceritakan oleh Vivi, koleksi aksesori kreasinya terdiri dari tas dan topi ini berbahan dasar purun (Lepironia articulata), tanaman sejenis rumput yang banyak ditemukan di rawa-rawa atau tanah payau.
Penampang batang purun berongga-rongga seperti bambu, dan lazim digunakan untuk anyam-anyaman di beberapa wilayah Indonesia, antara lain Riau, Bangka-Belitung, Lampung, dan Banjarbaru.
Baca Juga: 6 Tahun Bisnis Fashion, Kenapa Zaskia Adya Mecca Baru Bikin Fashion Show?
Vivi memprakarsai The Purun Label dengan membeli kerajinan purun dari tangan pengrajin, kemudian memodifikasinya. The Purun Label tercipta dengan landasan conscious fashion yang tidak hanya tampak stylish, tetapi juga memberdayakan manusia, serta peduli keberlanjutan lingkungan.
Dari sini Vivi terinspirasi mengangkat tema Bohemian yang identik dengan alam dan jiwa bebas.
Cerminan Boho chic nampak pada elemen warna-warni eklektik yang semarak.
Misalnya penggunaan pompom, renda, potongan cermin, manik-manik, hingga patch berwarna off-white dari rough material.
Semuanya berpadu dengan dengan nilai kearifan lokal Urang Banjar.
"Kerajinan purun merupakan salah satu komoditas industri kreatif khas Banjarbaru. Purun diolah dengan cara dijemur, dipipihkan, diwarnai, dikeringkan, kemudian dianyam menjadi berbagai produk berkualitas," cerita Vivi Zubedi kepada Suara.com saat ditemui dalam acara ISEF 2019 baru-baru ini di Jakarta.
Aktivitas produksi purun, sambung dia, merupakan mata pencaharian banyak warga di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru-Kalimantan Selatan.
Di daerah setempat, kata Vivi, tas dari purun sudah lama digunakan oleh para ibu-ibu untuk membawa ikan tangkapan dan dari pasar.
Untuk itu, Vivi Zubedi mencoba mengkreasikan produk purun dengan meniupkan napas modern dan high fashion. Hal ini bertujuan untuk menggairahkan perekonomian daerah melalui jalur industri kreatif.
The Purun Label diharapkan dapat memberdayakan warga Banjarbaru hingga menghasilkan produk yang siap bersaing di kancah nasional, bahkan global.
Vivi Zubedi yang juga merupakan Founder & Head Director Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia, ingin lebih memberdayakan ekonomi kreatif sudah lama menjadi perhatianya.
Dari olah kreatif produk fesyen karyanya, aksesori-aksesori menjadi bernilai tinggi.
Untuk tas besar dengan desain rumit bisa dijual dengan harga Rp 10 juta atau lebih.
“Tak sampai di sini, saya sedang mencoba membuka jalan perdagangan internasional. Sudah ada beberapa buyers mancanegara yang berminat untuk memasarkan purun di negaranya. Mohon dukungan dan doa seluruh pihak, karena keberhasilan produk ini adalah keberhasilan UMKM, ekonomi kreatif, dan keberhasilan bangsa Indonesia juga,” ujar Vivi Zubedi yang pernah memamerkan koleksinya di New York Fashion Week.