Nila Filet dengan 3 Sambal Khas, Siap Goyang Lidah Masyarakat Surabaya

Senin, 18 November 2019 | 03:00 WIB
Nila Filet dengan 3 Sambal Khas, Siap Goyang Lidah Masyarakat Surabaya
Mengandalkan 3 sambal khas Indonesia, sajian Ikan Nila, serta nasi liwet hangat, Ngikan tertantang rebut pangsa pasar di Surabaya. (Suara.com/Dimas Angga P)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nila Filet dengan 3 Sambal Khas, Siap Goyang Lidah Masyarakat Surabaya

Mengandalkan 3 sambal khas Indonesia, sajian Ikan Nila, serta nasi liwet hangat, Ngikan tertantang rebut pangsa pasar di Surabaya.

Tom Liwafa, salah satu pemilik Ngikan, mengatakan masyarakat Surabaya sangat suka dengan sambal, bahkan dengan melengkapi menunya, Tom juga menggunakan ikan nila sebagai kandungan gizi dan nutrisi, Minggu (17/11/2019).

"Masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya, sangat menggemari sambal. Bukan hanya sebagai pelengkap, sambal sudah seperti menjadi menu utama," ujar pria yang akrab disapa Tom.

Baca Juga: Gokil, Stand Kuliner Ini Tawarkan Diskon yang Besarnya Sesuai Jumlah Mantan

Ngikan sendiri punya 3 sambal berbeda, yang kesemuanya adalah sambal khas Nusantara, sehingga menurut Tom, menunya akan dengan mudah merebut hati pelanggan.

"Kami punya tiga jenis sambal, sambal matah, sambal acar kuning, dan sambal mercon. Ketiganya ini punya karakter rasa yang berbeda, serta khas dengan lidah Indonesia," imbuhnya.

Dari ketiga sambal itu, terlihat berbeda secara tampilan, maupun rasa. Karena cara pengolahannya juga berbeda, seperti sambal matah, memiliki karakter dengan potongan kasar dari bawang merah, cabe dan daun jeruk yang digoreng sebentar di minyak panas.

Sementara, sambal acar kuning yang dimasak dengan kunyit dan diberi sedikit cuka ditambah dengan potongan mentimun, cukup menarik selera. Sedangkan sambal mercon, memiliki sensasi pedas yang membuat ketagihan penikmat Ngikan.

Tom menambahkan, nasi liwet juga masuk dalam menunya. Nasi yang diketahui dari Solo ini, sebenarnya mempunyai arti tersendiri di masyarakat tanah Jawa, yakni simbol penolak bencana alam, dibeberapa Pulau Jawa.

Baca Juga: Kuliner Hari Pahlawan, Tahu Campur Surabaya yang Khas

"Ada nasi liwet juga, yang menjadi simbol penolak bencana. Namun kelebihan lainnya adalah, nasi ini kaya akan rempah, bernutrisi dan bergizi cukup tinggi," ungkap Tom.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI