Suara.com - Demi Lingkungan, Destinasi Wisata Populer Ini Akan Ditutup Setahun Penuh
Destinasi wisata terkenal Kepualau Faroe dijadwalkan akan ditutup setahun penuh pada 2020 mendatang dengan alasan mengembalikan kekayaan ekosistem lingkungan.
Kepulauan tersebut terletak di antara Islandia dan Norwegia dan telah lama menjadi destinasi wisata populer wisatawan Eropa dan dunia.
Selama fase pemeliharaan ekosistem, akan ada 14 lokasi wisata yang ditutup termasuk Slættaratindur, gunung tertinggi di Kepulaian Faroe.
Baca Juga: Bertemu BPPD Bali, Wishnutama Sepakat Pengembangan Wisata Berbasis Budaya
Tapi jika Anda benar-benar ingin mengunjungi Kepulauan Faroe dan kecewa dengan keputusan penutupan tersebut, ada sedikit kabar baik.
Direktur di Visit Faroe Islands, Guðrið Højgaard membuat sayembara bagi siapa pun sukarelawan yang ingin tinggal di pulau secara gratis selama masa pemeliharaan di rumah warga sekitar.
Pelamar hanya perlu mendaftar secepatnya karena program ini akan segera berakhir. Menurut laporan CNN, kelompok pertama sukarelawan yang sudah masuk datang dari berbagai negara mulai dari Meksiko, Israel, Australia, China dan Amerika Serikat.
Para sukarelawan akan mengerjakan proyek-proyek seperti memperbaiki jalur pendakian di puncak Slættaratindur, gunung tertinggi di Kepulauan Faroe, yang sangat membutuhkan pemulihan setelah peningkatan pariwisata 10 persen per tahun selama lima tahun terakhir.
Mereka juga akan terlibat dalam memperluas infrastruktur dan papan nama di tujuan populer seperti "danau gantung" di Mi invágur dan pulau Mykines, di mana pengunjung dapat mengunjungi koloni puffin.
Baca Juga: Mata Langit Borobudur, Tempat Wisata Baru di Magelang yang Viral
Sebagai imbalan atas pekerjaan mereka, 100 sukarelawan akan memiliki tempat menginap termasuk makan malam pada Jumat malam dengan penduduk setempat secara gratis, ditambah kemudahan transportasi di sekitar pulau.
Tetapi perjalanan tidak akan sepenuhnya gratis, Anda harus membayar untuk sampai ke pulau tersebut. Tertarik?