Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengoptimalkan crossborder dengan menggelar sales mission di Suai Gala Room Timor Plaza Hotel & Apartement Dili, Timor Leste, Kamis (14/11/2019).
Dalam sales mission kali ini, Kemenparekraf membawa 5 travel agent/tour operator (TA/TO) sebagai seller. Mereka adalah Frangky dari Ace Travel, Ungkap Apriel Nainggolan (Sugar Travel), Raditya Meimawan Kusuma (Antika Travel), Ameer Brontoari (Ayo Travel) dan Iwan Wahyudi (Nusa Dua Bali Tours Travel).
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenparekraf, Muh Ricky Fauziyani, para seller memperkenalkan destinasi Indonesia ke para buyers.
"Sales mission adalah tindak lanjut dari serangkaian famtrip yang kita gelar ke beberapa destinasi super prioritas, seperti Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur (Joglosemar) dan Danau Toba, serta Bali dan Jakarta. Sekarang giliran TA/TO Indonesia yang akan menawarkan produk kunjungan ke Indonesia kepada buyer asal Timor Leste," terang Ricky.
Baca Juga: Kemenparekraf Luncurkan Tourism Hub Information di Johor Bahru
Para seller ini akan dipertemukan dengan sejumlah buyers asal Timor Leste, diantaranya Obrigado Tours & Travel, Lagrima Travel, Fast Tour & Travel, Iana Tours & Travel, Uno Travel Dili, Gesano Tour and Travel, juga Fatubesi Travel, Orange Tour and Travel, Riir Travel, dan Ezgo Travel, dan masih banyak lagi.
Sementara Kabid Pemasaran Area II Regional III Kemenparekraf, Hendry Noviardi, menjelaskan jika sales mission ini bagian dari strategi promosi pariwisata Indonesia.
"Sales mission merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang kita buat. Sebelumnya ada kegiatan consumer selling, kemudian pameran di Dili, dan juga famtrip TA/TO dan media Timor Leste ke destinasi super prioritas. Harapannya, terjadi potensial dan riil transaksi antara TA/TO sebagai seller dengan TA/TO Timor Leste sebagai buyer," paparnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf, Rizki Handayani menegaskan, area border masih punya potensi untuk dimaksimalkan.
"Crossborder sangat menarik untuk dimaksimalkan. Potensinya sangat tinggi, apalagi dengan dibukanya jalur penerbangan internasional dari Dili ke Kupang oleh maskapai Trans Nusa Aviation. Hal ini sangat membantu wisatawan dari Timor Leste. Banyak pilihan destinasi, dari Kupang bisa melanjutkan ke Labuan Bajo, ke Sumba, Ende dengan Kelimutu, Alor, Larantuka maupun Lembata dengan atraksi pausnya. Walau belum bersifat reguler, jumlah penumpang mencapai 90 persen dari kapasitas seat. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana lenght of stay wisman crossborder menjadi panjang sehingga spendingnya juga meningkat. Itu tujuannya," tegas Rizki
Baca Juga: Kemenparekraf : Wakatobi Wave 2019 Digelar di 4 Lokasi