Liburan ke Jakarta? Jangan Lewatkan 5 Acara Adat Menarik Ini

Jum'at, 15 November 2019 | 09:08 WIB
Liburan ke Jakarta? Jangan Lewatkan 5 Acara Adat Menarik Ini
Palang pintu. (Sumber: jogroganbetawi.blogspot.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan rahasia lagi kalau setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan adat istiadat masing-masing. Seiring berjalannya waktu, peninggalan ini menjadi daya tarik bagi para pelancong.

Sebagai suku asli di Jakarta, warga Betawi adalah yang terkenal memiliki paling banyak acara dan ritual adat menarik. Penasaran apa saja yang bisa Anda saksikan selagi berada di ibu kota ini?

1. Palang Pintu

Palang pintu. (Sumber: jogroganbetawi.blogspot.com)
Palang pintu. (Sumber: jogroganbetawi.blogspot.com)

Dalam acara pernikahan suku Betawi, ada satu ritual unik yang sangat menarik untuk disaksikan yakni palang pintu. Acara ini dikenal sebagai upacara besanan saat pengantin pria diperkenankan masuk ke rumah pengantin wanita untuk bersanding di pelaminan. Diiringi dengan tabuhan rebana, lagu-lagu marhaban, pertunjukan pencak silat hingga tanya jawab dengan pantun, palang pintu jadi tontonan menarik bagi warga setempat maupun wisatawan.

Baca Juga: Rumah Atsiri, Spot Wisata Unik di Bekas Pabrik Penyulingan Minyak

2. Nujuh Bulan
Hampir semua suku di Indonesia memiliki ritual perayaan kehamilan, tidak terkecuali warga Betawi. Acara yang disebut dengan nujuh bulan ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus harapan agar calon anggota keluarga baru yang akan lahir mendapatkan perlindungan dan lahir dengan selamat.

Penghitungan tujuh bulan kehamilan biasanya dilakukan dengan menggunakan bulan Arab dengan patokan pada bilangan angka tujuh. Tanggalnya bisa dipilih antara tanggal 7, 17 atau 27. Upacara ini menarik untuk disimak karena biasanya hanya dilakukan untuk menyambut kelahiran anak pertama saja.

3. Kerik Tangan
Ritual lain yang sampai sekarang masih terus dijalankan oleh masyarakat Betawi adalah Kerik Tangan. Acara penyambutan kelahiran bayi ini dimaksudkan sebagai bentuk serah terima dari pihak dukun bayi yang menolong kelahirannya, kepada keluarga ibunya.

Acara ini dimulai dengan membaca shalawat yang kemudian diikuti dengan proses pencucian tangan dukun bayi lalu ibu si bayi. Setelahnya, dukun bayi mengambil kepingan uang logam lalu mengerik (menggosok dengan bagian samping kepingan logam) sang ibu sampai shalawat yang ketujuh selesai dibaca.

4. Sunatan
Ketika seorang anak laki-laki beranjak dewasa, sunatan atau khitan adalah tradisi sekaligus kewajiban agama yang tidak boleh ditinggalkan. Dalam adat Betawi, acara sunatan ini dibagi ke dalam 3 tahap yakni mengarak, menyunat, dan selamatan.

Baca Juga: Agar Liburan Tak Berantakan, Ini 6 Panduan Tentukan Tujuan Wisata

Mengarak dilakukan dengan membawa anak yang akan disunat mengelilingi kampung baik dengan mengendarai kuda atau tandu. Acara yang biasanya dilangsungkan sore hari ini sangat meriah karena diiringi oleh barisan rebana dan pencak silat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI