Suara.com - ISEF 2019, Eksisnya Pemain Industri Fashion Halal di Indonesia
Potensi pasar fesyen muslim masih terbuka lebar, namun kompetisi lokal maupun global juga semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku fesyen nasional harus mampu menangkap perubahan, berkreativitas dan berinovasi, meningkatkan produktivitas serta memperkuat brand sehingga mampu memenangkan pasar lokal maupun global.
Dalam event Indonesia Sharia Economis Festival (ISEF) 2019, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti selaku pihak penyelenggara menyampaikan, fesyen etis dan berkelanjutan harus mendukung Indonesia jadi pemain di industri halal global.
Fesyen berkelanjutan dibuat dengan memperhatikan seluruh rantai pasokan dan siklus garmen, meliputi sumber, metode produksi hingga etika kerja dan pengelolaan limbah lingkungan. Sedangkan fesyen etis relevan dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah, yang tidak hanya menekankan pada profit semata, melainkan pencapaian keseimbangan dan kebaikan atau keadilan sosial ekonomi.
Baca Juga: 6 Tahun Bisnis Fashion, Kenapa Zaskia Adya Mecca Baru Bikin Fashion Show?
"Oleh karena itu, fesyen etis dan berkelanjutan adalah bentuk praktek dari implementasi nilai-nilai ekonomi syariah di industri fesyen yang dapat mendukung pengembangan industri halal global," ujar Destry Damayanti saat pembukaan ISEF 2019.
Hal senada disampaikan oleh National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma, bahwa industri fesyen muslim Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan yang juga menawarkan keragaman konten lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain sehingga menjadi potensi dan nilai tambah untuk dipasarkan ke skala global.dan menciptakan citra bahwa Indonesia telah bersiap sebagai pusat industri halal global.
"Sinergi antara BI, IFC, dan IHLC akan menciptakan kekuatan dan pengaruh cukup besar dalam ekonomi keuangan syariah tingkat nasional maupun internasional dan pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia," tambah Ali Charisma.
Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) memberikan dukungan penuh pada perhelatan Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019. Seperti yang disampaikan oleh Jetty R Hadi, Vice Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC), “Di bawah ‘rubrik’ gaya-hidup halal, fesyen dan konteks luasnya yaitu hal-ikhwal berpakaian, harus patuh pada pedoman mengenai apa yang dimaksud dengan kehidupan dan gaya-hidup yang sekaligus halal dan thoyyib (baik, sehat, tidak berbahaya, ramah lingkungan).
Sepotong hijab, sebagai contoh, harus bisa ditelusuri bahan mentah dan material tambahan apa saja yang digunakannya, seberapa bermanfaat atau bermudarat bagi sesama rantai pasokannya sampai ke tangan penggunanya. Begitu pula, seberapa tepat atau berlebihankah sebuah industri dan pasar fesyen di hadapan keadaan masyarakatnya. Oleh karenanya sangat logis apabila kriteria dari produk konsumen yang "ethical" dan "sustainable" sesuai dengan kriteria fesyen Islami.”
Baca Juga: Hits! 4 Fashion Item Kate dan Meghan yang Paling Banyak Dicari di Google