Suara.com - Back to Nature, Ini 5 Desa Indah yang Cocok untuk Relaksasi
Keindahan Indonesia tak hanya sebatas mengeksplorasi kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau bahkan Denpasar. Mengeksplorasi Indonesia berarti menjelajahi Indonesia hingga ke desa-desa yang tidak kalah eksotis menyuguhkan keaslian budaya dengan keramahtamahan masyarakatnya.
Kementerian Pariwisata pun setuju bahwa desa-desa di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menarik wisatawan. Tidak heran jika akhir tahun ini, Kementerian Pariwisata menargetkan 2.000 desa yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata. Wisata desa juga cocok untuk melarikan diri dari kesibukan kota bagi yang butuh relaksasi.
Merangkum dari rilis RedDoorz, berikut 5 desa indah yang wajib dikunjungi untuk relaksasi.
Baca Juga: Family Friendly, Serunya Menikmati Desa Wisata Siblarak di Klaten
Desa Wisata Kasongan, Bantul, Yogyakarta
Sejak tahun 1971-1972, Desa Wisata Kasongan mengalami kemajuan cukup pesat. Sapto Hudoyo (seorang seniman besar Yogyakarta) membantu mengembangkan Desa Wisata Kasongan dengan membina masyarakatnya yang sebagian besar pengrajin untuk memberikan berbagai sentuhan seni dan komersial bagi desain kerajinan gerabah. Hasil kerajinan tersebut berkualitas bagus dan telah diekspor ke mancanegara seperti Eropa dan Amerika.
Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Kawasan wisata ini dapat dijadikan kawasan wisata edukasi dan para wisatawan dapat langsung belajar, bagaimana membuat gerabah yang baik dan benar. Ketika berkunjung ke desa ini, kamu bisa memesan penginapan di RedDoorz Plus near Alun Alun Selatan, Yogyakarta yang terletak cukup dekat dengan berbagai tempat wisata di Yogyakarta.
Desa Mentawir, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara
Desa Mentawir merupakan salah satu desa yang nantinya berdekatan dengan lokasi ibu kota baru. Desa ini menyimpan sejuta potensi wisata dengan wisata unggulan teluk Balikpapan yang tenang, hutan mangrove yang menjadi hunian berbagai jenis hewan khas Kalimantan seperti Pesut Etam, serta hutan bambu yang panjangnya sekitar 4 kilometer.
Baca Juga: Relaksasi dengan Melukis, Begini Asiknya Belajar Henna Painting On Pouch
Desa ini dapat ditempuh hanya dua jam dari Balikpapan. Pemerintah daerah juga giat untuk menggalakkan industri kreatif rumah tangga berupa pembuatan sirup dari buah pidada atau buah mangrove sebagai buah tangan wisatawan yang berkunjung kesini.