Suara.com - Lapangan Kerja Bakal Diambil Alih Robot, Pekerja Harus Lakukan Ini
Fenomena beberapa bidang pekerjaan yang akan hilang karena akan digantikan oleh robot memunculkan kekhawatiran bagi angkatan kerja di Indonesia.
Hal ini diakui pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, disampaikan Direktur Bina Pemagangan, Siti Kustiati. Dikatakannya, pekerjaan di bidang manufaktur jadi pekerjaan yang akan paling banyak hilang di Indonesia.
"Jadi terkait pekerjaan yang digantikan robot, paling banyak di sektor manufaktur di pabrik, kalau dulu di pabrik tekstil masih dikerjakan oleh operator sekarang sudah mulai pakai robot," ujar Kustiati di Plataran Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019)
Baca Juga: Gembar-gembor Lapangan Kerja, Faktanya Angka Pengangguran Bertambah
Sayangnya, di sektor manufaktur Kemenaker tidak punya data secara mendetail bagian apa saja yang akan tergantikan robot. Namun, kata Kustiati pihaknya sudah meminta perusahaan untuk mengisi secara mendetail kebutuhan tenaga kerja.
"Memang benar sampai saat ini kita belum dapatkan informasi kebutuhan tenaga kerja, tapi ini kita minta perusahaan mengisi kualifikasi kebutuhan tenaga kerja melalui Lapor, dengan kualifikasi seperti ini, sehingga tenaga kerja yang masuk melalui Ayo Kerja akan match, sehingga jangan butuhnya 1 orang yang daftar 1000," ungkap Kustiati.
Kustiati juga mengatakan diprediksi akan ada 20 ribu tenaga kerja yang ter-PHK. Nah, di sinilah artinya perlu pemerintah turun langsung dengan menggalakan program re-skilling untuk bisa diikuti mereka yang terkena PHK.
Re-skilling dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pekerja. Dengan begitu, pekerja yang tergusur oleh robot bisa mendapatkan lapangan kerja lain.
Re-skilling dikatakannya merupakan langkah awal pekerja menghadapi era digital.
Baca Juga: Pengusaha Akui Lapangan Kerja Menyempit
"Melalui re-skilling, ada 20 ribu yang terPHK, bagi yang ingin melakukan re-skilling ke kompetensi yang lainnya," ungkap Kustiati.