Suara.com - Wisatawan mancanegara yang ingin menuju Indonesia tidak perlu ragu lagi. Mereka akan mendapatkan panduan. Kemenparekraf telah mengaktifkan Tourism Hub Information Counter, Rabu (6/11/2019).
Lokasi Tourism Hub Information Counter strategis, karena berada di Bandara Internasional Senai, Johor Bahru, Malaysia. Kehadiran pusat informasi itu dipercaya bisa membantu menaikkan arus wisatawan menuju Indonesia.
Launching Tourism Hub Information Counter dilakukan oleh Konsul Jenderal RI di Johor Bahru, Sunarko. Untuk Kemenparekraf diwakili Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional III, Sigit Witjaksono. Counter ini dilengkapi brosur dan paket wisata, dan dilengkapi 5 bahasa, yaitu Mandarin, Korea, Jepang, Tamil, dan Inggris.
“Posisi Johor Bahru sangat strategis. Potensi wisatawan yang masuk dari pintu udar sangat bagus. Dengan background positif ini, kami siapkan fasilitas penunjang Tourism Information Hub Counter. Di situ para wisatawan bisa mendapatkan beragam informasi menyangkut destinasi di Indonesia,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenparekraf Nia Niscaya, Jumat (8/11/2019).
Baca Juga: Kemenpar Kembali Manfaatkan WTM London untuk Branding Wonderful Indonesia
Keberadaan pusat informasi itu jadi bagian program Tourism Hub. Strategi optimalisasi Tourim Hub ini membukukan hasil positif.
Pergerakan wisman di Indonesia terkoreksi positif, khususnya paspor asal Singapura dan Malaysia. Pergerakan mereka ke destinasi Kepulauan Riau (Kepri) pun sangat kompetitif. Rata-rata wisatawan Malaysia masuk melalui Johor Bahru.
Setiap tahun, rata-rata pergerakan wisman di Johor Bahru mencapai 7,4 Juta orang. Mereka mayoritas berasal dari Tiongkok, India, Jepang, hingga Korea Selatan. Secara keseluruhan, pergerakan wisman di Malaysia mencapai 25,8 Juta orang. Adapun rata-rata pergerakan wisman menuju Singapura mencapai 17 Juta orang.
“Potensi yang dimiliki Johor sangat besar. Johor menjadi salah satu destinasi tujuan wisman di Malaysia dengan slot hingga 28,7 persen. Wisman yang di Johor merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Mereka ini akan diarahkan menuju destinasi di Kepri, seperti Batam, Bintan, dan Tanjungpinang. Dengan begitu, arus wisman di Kepri akan semakin kompetitif,” kata Nia lagi.
Sepanjang Januari hingga Juli 2019, pergerakan wisman di Kepri naik 13,85 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Angka riilnya sekitar 1,6 Juta orang.
Baca Juga: Protes Bekraf Digabung Kemenpar, Wishnutama: Mungkin Mas Sandi Lebih Ngerti
Komposisi itu menempatkan Kepri berada di strip ke-2 donatur wisman 17,43 persen terbesar di Indonesia. Posisi pertama donatur 37,16 persen wisman ditempati Bali dan Jakarta di urutan 3 dengan slot 12,22 persen.