Suara.com - Saat memulai rumah tangga bersama pasangan, urusan tempat tinggal pertama adalah urusan yang cukup besar dan penting untuk disiapkan bahkan jauh sebelum tanggal pernikahan. Dimulai sejak lamaran atau tunangan, pasangan muda modern sudah memikirkan atau bahkan membeli tempat tinggal masa depan untuk keluarga dengan berbagai skema keuangan dan kemampuan finansial.
Biasanya juga, calon atau pasangan suami istri muda dihadapkan dengan dua pilihan saat akan memilih tempat tinggal. Membeli rumah tapak atau apartemen. Kedua jenis tempat tinggal ini memiliki fitur dan spesifikasi yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sebelum memutuskan untuk membeli atau menyewa apartemen atau rumah, cek poin-poin dari Dekoruma berikut ini untuk melihat jenis tempat tinggal mana yang paling cocok dengan kebutuhan Anda dan pasangan saat ini dan di masa depan.
Kebebasan Berkreasi di Rumah vs Fasilitas Apartemen
Baca Juga: Dihadiahi Ini, Rumah Istana Ashanty Batal Dijual
Saat berbicara soal fasilitas dengan rentang harga yang sama antara rumah dan apartemen, unit apartemen yang harganya masih di bawah Rp 1 miliar punya fasilitas yang relatif lebih lengkap dibandingkan rumah tapak dalam cluster, misalnya. Beberapa yang saat ini menjadi standar adalah kolam renang, jogging track, lapangan olahraga, bahkan sarana kebugaran. Sementara fasilitas cluster biasanya hanya sebatas pada jogging track atau lapangan olahraga.
Meskipun demikian, satu keunggulan yang dimiliki pemilik rumah tapak yang bagi beberapa orang lebih penting dari fasilitas adalah kebebasan untuk memodifikasi dan berkreasi dengan arsitektur dan interior rumah. Terlebih di komplek non-cluster, Anda bisa melakukan apa saja terhadap fasad rumah dan tentunya interior rumah. Sementara itu, apartemen hanya bisa diubah interiornya saja. Begitu juga dengan halaman untuk membudidayakan tanaman yang tidak dimiliki apartemen.
Urusan Keamanan dan Risiko Keselamatan Anda dan Keluarga
Tingkat keamanan antara rumah di dalam cluster dengan komplek apartemen kira-kira berada pada taraf yang sama dengan sistem one-gate dan penjaga keamanan yang bertugas 24 jam. Walaupun begitu, ancaman bahaya yang ada di apartemen adalah Anda, pasangan, atau yang paling rentan adalah anak-anak, jatuh dari ketinggian bila berada di unit yang tinggi.
Sementara itu, untuk rumah non-cluster dengan sistem keamanan yang dikelola oleh RT/RW atau warga, risiko adanya pencurian atau penculikan tentunya lebih tinggi dengan pengawasan yang relatif lebih minim dibandingkan cluster yang biasanya juga dilengkapi CCTV dan panic button.
Baca Juga: Waduh, Rumah Anjasmara Sempat Disebut Mirip Kandang Burung oleh Mertua
Harga, Lokasi, dan Akses