Suara.com - Murah Tapi Sehat, 3 Upaya Meningkatkan Kualitas Jajanan Kaki Lima
Masih dalam rangka memeringati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober lalu, ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan pola makan sehat dan menghentikan kelaparan di dunia.
Meski tak dapat dipungkiri, jajanan kaki lima dan makanan siap saji terus menjadi banyak pilihan masyarakat di tengah kesibukan kerja dan kesulitan biaya hidup.
Tentunya itu sangat berisiko bagi kesehatan. Misalnya, rentan kontaminasi penyakit hingga keracunan akibat pengolahan dan penyajian yang tidak sesuai standar kesehatan.
Baca Juga: Vakansi Bareng Keluarga ke Jember, Nikmati 3 Jajanan Khas Kota Tembakau
Ditemui Suara.com, Minggu (10/11/2019) dalam closing ceremony Hari Pangan Sedunia di Creative Area, GBK Senayan Jakarta, beberapa pihak yang terlibat menyampaikan pentingnya meningkatkan kualitas jajanan kaki lima agar masyarakat bisa makan sehat dengan harga terjangkau dan tidak bergantung dengan makanan siap saji.
Pengawasan Pemerintah melalui PJAS
Kepala Badan POM, Penny K Lukito meyampaikan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dari segi pengawasan. Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan strategi pemerintah mengawasi kebutuhan gizi anak sekolah lewat jajanan. PJAS tekah nenyumbang 31,06 % energi dan 27,44 protein dari konsumsi pangan harian.
Peraturan Undang-Undang
UU No.18 tahun 2012 tentang pangan menjamin penyediaan pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Dikatakan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, Kementerian Pertanian tidak hanya meningkatkan produksi pangan tetapi juga melakukan kontrol dan pengawasan terhadap pangan segar asal tumbuhan dan hewan untuk memastikan kualitas.
Baca Juga: Resep Jajanan Telur Gulung Anti Gagal, Higienis Bikin Sendiri
Kesadaran food waste dan food Loss
"Informasi mengenai apa yang harus dimakan dan diminum agar tetap sehat, serta mesadaran akan food waste dan food loss harus dapat diakses semua orang," ujar World Food Programe (WFP) Representative, Christa Rader.