4. Bisa banyak bahasa walaupun tidak sekolah formal
Ruhana Kuddus tidak bisa mendapat pendidikan secara formal di masanya, namun ia rajin belajar dengan ayahnya yang seorang pegawai pemerintah Belanda. Sang ayah selalu membawakan Roehana bahan bacaan dari kantor. Keinginan dan semangat belajarnya yang tinggi membuat Roehana cepat menguasai materi yang diajarkan ayahnya. Dalam Umur yang masih sangat muda Roehana sudah bisa menulis dan membaca, dan berbahasa Belanda. Selain itu ia juga belajar abjad Arab, Latin, dan Arab-Melayu.
5. Terima Banyak Penghargaan
Ruhana Kuddus menerima penghargaan lewat PK Amai. Sejumlah penghargaan seperti Bronzen Ster (1941) dan Penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto (1987), dan Penghargaan Kebudayaan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (2007) dan pada tanggal 6 November 2007 pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Jasa Utama.
Baca Juga: Harapan Besar Pengelola Monjali di Hari Pahlawan 10 November
Salut, penantian penyematan pahlawan terhadap Ruhana Kuddus akhirnya diberikan oleh presiden RI, jadi makin semangat berkarya dong kamu karena Ruhana Kuddus membuktikan siapapun kamu, dan darimanapun asalmu asal kamu mau berjuang dan berkarya, akan menuah hasil.