Ini 3 Upaya Pemda Provinsi Jabar Kembangkan Sektor Pariwisata

Kamis, 07 November 2019 | 17:58 WIB
Ini 3 Upaya Pemda Provinsi Jabar Kembangkan Sektor Pariwisata
Plh. Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dan Rektor Universitas Kristen Maranatha, Armein ZR Langi. (Dok : Pemdaprov Jabar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Plh. Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, ada tiga upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk mengembangkan potensi pariwisata Tanah Pasundan.

Upaya pertama adalah memperbaiki akses menuju destinasi wisata, kemudian membangun wilayah wisata berskala besar atau internasional, seperti yang terjadi di Kabupaten Pangandaran. Terakhir, menghadirkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Pariwisata adalah salah satu program yang akan kami andalkan untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan kesejahteraan masyarakat,” kata Uu, saat menghadiri pembukaan simposium "The 4th Spirit of Bandung", dengan tema “Ecotourism Industry Development and Environment Protection” di Universitas Kristen Maranatha, Kota Bandung, Kamis (7/11/2019).

“Kami membangun wilayah wisata berskala besar, mudah-mudahan bisa berskala internasional, seperti Pangandaran. Sekitar Rp 100 miliar kami berikan bantuan kepada Kabupaten Pangandaran untuk memperbaiki fasilitas, dan hal lainnya yang ada di Pangandaran,” imbuhnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Paparkan Sejumlah Inovasi Pemdaprov Jabar di Korea Selatan

Uu juga mengapresiasi simposium tersebut. Menurutnya, kegiatan itu dapat menjadi daya ungkit untuk menyukseskan dunia pariwisata dan mendorong Jabar sebagai provinsi pariwisata di Indonesia.

Spirit of Bandung merupakan simposium tingkat internasional yang digagas oleh Universita Kristen Maranatha dan Hebei Normal University (Cina). Simposium yang digelar pertama kali pada 2013 tersebut menjadi agenda dua tahunan.

Tujuan dari Spirit of Bandung sendiri adalah mendorong kesepahaman budaya, memperkuat kerja sama, dan menjaga persahabatan kedua pihak. Simposium itu memberikan pengaruh sosial yang luas dan baik, serta menjadi sarana komunikasi humanistik yang berpengaruh di tingkat regional.

Rektor Universitas Kristen Maranatha, Armein ZR Langi mengatakan, simposium tersebut menjadi komitmen Universitas Kristen Maranatha dalam mengembangkan kebersamaan dengan berbagai negara sahabat, khususnya dengan China.

Terinspirasi dari Konferensi Asia Afrika 1955 di Kota Bandung, kata Armein, Spirit of Bandung menjadi penyemangat untuk membangun kebersamaan tidak hanya pada tingkat pemimpin, tetapi juga level industri, perguruan tinggi atau akademisi, serta lembaga dan masyarakat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Raih Gelar H.C dari Dong-A University, Korea Selatan

“Ini satu komitmen kami dari Universitas Kristen Maranatha untuk mengembangkan semangat kebersamaan internasional dengan berbagai negara sahabat pada umumnya dan negara Cina pada khsusnya,” kata Armein dalam sambutannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI