Suara.com - Masih teringat di benak masyarakat Indonesia, dahsyatnya tsunami Aceh 2004 lalu masih begitu membekas bagi penduduk Tanah Rencong.
Tsunami Aceh 15 tahun yang lalu, rupanya menyisakan salah satu warisan yakni Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Apung (PLTD) Apung. Ya, Kapal Apung ini terdampar setelah terbawa dahsyatnya gelombang tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 silam.
Memiliki bobot 2.600 ton, saat tsunami terjadi, Kapal Apung ini terseret sejauh 5 kilometer dari pelabuhan ke pusat kota.
Saat ini, Kapal Apung telah menjadi salah satu tempat wisata edukasi mengenai peristiwa tsunami di Aceh.
Baca Juga: Liburan ke Benteng Vredeburg, Wisata Edukasi di Yogyakarta
Semenjak terdampar di daratan, Kapal Apung ini diketahui sudah tidak dapat berfungsi lagi.
Tidak sedikit wisatawan yang penasaran tertarik untuk mempelajari informasi seputar tsunami di Kapal Apung ini.
Apa lagi menjelang musim libur Lebaran dan akhir pekan, Kapal Apung ini selalu dibanjiri oleh wisatawan serta warga lokal.
Tak jarang, banyak wisatwan mancanegara yang datang dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikan Kapal Apung seberat 2.600 ton ini.
Bukan hanya bisa menikmati wisata edukasi, pengunjung juga dapat membeli sejumlah cendera mata khas yang dijual di area parkir Kapal Apung ini.
Baca Juga: Kunjungi Solo, Wisata Edukasi Rumah Atsiri Bisa Jadi Alternatif
Mulai dari kaus bergambar Kapal Apung sampau dengan tas tradisional khas Aceh dapat Anda jadikan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah.