Biaya Naik Haji dari Amerika Ternyata Jauh Lebih Murah daripada Indonesia

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 07 November 2019 | 11:42 WIB
Biaya Naik Haji dari Amerika Ternyata Jauh Lebih Murah daripada Indonesia
Biaya Naik Haji dari Amerika Ternyata Jauh Lebih Murah daripada Indonesia [Ahmad Gharabli/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Biaya Naik Haji dari Amerika Ternyata Jauh Lebih Murah daripada Indonesia

Menunaikan ibadah haji adalah mimpi dari jutaan umat muslim di dunia. Banyak tantangan yang pasti dihadapi, salah satunya tentu biaya perjalanan dan akomodasi.

Melaksanakan ibadah haji dari Amerika bisa dikatakan lebih mudah dan murah lho dibandingkan dari Indonesia.

Dua pendiri biro perjalanan haji dan umrah di Amerika mengaku prihatin atas kenyataan itu dan mengatakan seharusnya situasinya terbalik.

Baca Juga: Tahun Depan, Ben Kasyafani Ingin Naik Haji

Lebih mudah dan lebih murah, dua poin itulah yang dirasakan jemaah ketika menunaikan ibadah haji dari Amerika. Lebih mudah karena calon jemaah tidak perlu menunggu lama untuk berangkat ke tanah suci, seringkali hanya beberapa pekan sebelum jadwal keberangkatan. Jadi, begitu berniat, tahun itu juga bisa berangkat.

“Sangat jauh lebih gampang,” cetus Shamsi Ali seperti mengutip VOAIndonesia, yang sejak tahun lalu membentuk divisi perjalanan haji dan umrah bernama Nusantara Foundation USA di New York.

Tahun ini Nusantara Foundation mulai memberangkatkan jemaah haji untuk pertama kalinya dengan memasang biaya sampai 9.000 dolar AS atau sekira Rp 126 jutaan. Ketiadaan birokrasi, menurut Shamsi Ali, membuat proses perjalanan haji sangat mudah.

Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) di Amerika lebih tepat dibandingkan dengan program ONH Plus di Indonesia, terutama dari segi waktu dan fasilitas. Tahun ini, BPIH dari Amerika maksimal paling tinggi 13.000 dolar AS atau sekira Rp 182 jutaan. Dengan fasilitas dan layanan yang sama dengan ONH Plus paling mahal di Indonesia yang bisa mencapai 20.000 dolar AS atau sekira Rp 280 jutaan.

Ilustrasi haji dan umrah [shutterstock]
Ilustrasi ibadah haji [shutterstock]

“Kita tidak punya kuota jadi masing-masing travel agent punya hak untuk merekrut," kata Shamsi Ali.

Baca Juga: Tukang Bubur Naik Haji Ternyata Ada, Setiap Hari Taruh Uang di Bawah Kasur

Menurut Mohamad Joban, pendiri travel agent Ar Rahman Hajj & Umrah pada tahun 1992 di Redmond, negara bagian Washington, dulu siapa saja yang berencana naik haji, bisa mendaftarkan diri ke Kedubes Arab Saudi untuk mendapat visa, dan langsung berangkat. Kini, jemaah harus dikoordinir imam dan biro perjalanan yang akan membimbing dan memastikan semua sesuai peraturan. 

“Pengurusannya singkat, kemudian semua orang bisa mendaftar mendadak selama masih ada seat-nya. Pengurusan di sana (Arab Saudi) simpel karena waktunya singkat," ujar Joban ketika menggambarkan proses haji di Amerika.

Di Indonesia, kini tidak ada kemudahan itu. Secara umum calon jemaah harus menunggu. Masa tunggu bervariasi, mulai dari 11 sampai 39 tahun, bergantung pada provinsi tempat tinggal calon jemaah.

Menurut Joban, di Amerika tidak perlu menunggu karena jumlah yang pergi haji sangat kecil dibandingkan jumlah dari Indonesia. Ia memperkirakan sekitar 10 ribu jemaah, dengan kenaikan sampai 30 persen dibandingkan jumlah pada 25 tahun lalu. Kenaikan itu, menurutnya, akibat kemudahan transportasi, komunikasi dan bertambahnya jumlah muslim di Amerika.

Perbedaan harga itu cukup mencolok dan sulit diterima. Memang aneh, Indonesia, mestinya lebih murah karena tiketnya lebih murah," kata Joban.

Selain itu, secara jarak, Indonesia ke Arab Saudi lebih dekat dibandingkan dari Amerika.

“Dengan harga, misalnya sekarang ini sekitar AS$9.000-lah, itu sudah bisa tinggal di hotel bintang lima di Mekah maupun Madinah dengan fasilitas yang tidak kalah-kalah dari mereka yang terkadang bayar sampai AS$20 ribu dari Indonesia," kata Shamsi Ali.

Jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul di bukit Arafah, Arab Saudi, untuk melaksanakan puncak ibadah haji wukuf. (AFP)
Jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul di bukit Arafah, Arab Saudi, untuk melaksanakan puncak ibadah haji wukuf. (AFP)

Joban menunjuk banyaknya kutipan, dari tingkat bawah sampai ke Kementeriaan Agama, sebagai penyebab tingginya ONH plus. Pengutipan terjadi karena jalur pengurusan pemberangkatan haji yang berlapis.

Hal senada disampaikan Shamsi Ali yang pernah aktif sebagai tenaga musim haji.

“Kemungkinan besar ada bayar sini, bayar situ…di Indonesia terbiasa untuk memudahkan urusan, biasanya ngasih…ya saya tidak ingin memakai kata negatif, tetapi biasanya ngasih nyuap lah. Nah itu masih terjadi," beber Shamsi Ali.

Di Amerika, urusan pemberangkatan haji dilakukan biro perjalanan haji yang jumlahnya kini antara 300 dan 500, termasuk Ar Rahman, yang tahun ini menetapkan ONH 9.500 dolar AS. ONH dibayarkan langsung ke agen, mencakup visa, konsultasi dan bimbingan, akomodasi dan transportasi, sampai pendampingan saat pelaksanaan ibadah.

Walaupun masih lebih murah dibandingkan ONH plus di Indonesia, menurut Joban, ONH di Amerika dua tahun ini naik. Untuk mengatasinya, masa pelaksanaan ibadah haji dikurangi. Kalau dulu Ar Rahman Hajj menyelenggarakan ibadah haji sampai 21 hari, kini hanya 15 hari.

Lonjakan biaya paling besar pada akomodasi akibat menyusutnya jumlah hotel dengan dibongkarnya 500 hotel yang dinyatakan tidak aman atau tidak layak. Tetapi bagi Shamsi Ali, itu tidak masalah.

“Yang penting tidak terlalu banyak urusan-urusan birokrasi," kata Shamsi Ali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI