Suara.com - Sebagai kota yang kaya akan pariwisata dan budaya, Yogyakarta punya banyak museum menarik yang dapat dikunjungi. Tak hanya itu, museum di Yogyakarta juga menawarkan wisata edukasi.
Salah satu museum tersebut adalah Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang bertempat di Jl. Margo Mulyo No. 6, Ngupasan, Yogyakarta.
Museum ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di kawasan nol kilometer. Selain bangunannya yang memiliki sejarah panjang dan kerap digunakan berfoto, Museum Benteng Vredeburg juga menyajikan wisata edukasi berupa diorama.
Masuk ke museum ini, wisatawan akan diajak berkeliling empat diorama yang menyajikan sejarah perjuangan Indonesia dari masa penjajahan hingga pasca kemerdekaan.
Baca Juga: Mirip Raja Ampat, Begini 5 Potret Eksotis Telaga Biru Semin di Yogyakarta
Selain itu, ada pula patung para pahlawan hingga replika meriam dan replika Tugu Yogyakarta yang bisa dijadikan spot berfoto.
Terlepas dari statusnya sebagai museum napak tilas sejarah Indonesia, benteng Vredeburg sendiri merupakan saksi bisu dari perjuangan negara Indonesia.
Museum ini dibangun pertama kali pada tahun 1760 atas perintah Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan pihak Belanda. Awal pembangunan dulu, bentuk benteng Vredeburg juga masih sangat sederhana, yaitu berupa tembok tanah yang ditunjang tiang pohon kelapa dan beratap ilalang.
Pada tahun 1767-1867, pihak Belanda mengusulkan agar bangunan benteng dibuat permanen. Saat itu, benteng ini diberi nama "Rustenburg" yang artinya benteng peristirahatan.
Barulah pada tahun 1867, pasca gempa hebat yang meruntuhkan Rustenburg, benteng tersebut direnovasi dan namanya diganti Vredeburg yang berarti "perdamaian".
Baca Juga: Pedagang Kehilangan Keuntungan tak Boleh Berjualan di Sekaten Yogyakarta
Sepanjang umurnya, Benteng Vredeburg sendiri lebih sering digunakan sebagai markas komando hingga gudang senjata. Selain itu, Benteng Vredeburg juga pernah digunakan sebagai penjara bagi orang Belanda, Indo-Belanda, dan politisi RI pada masa pendudukan Jepang.